Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"HAH?!"
Ketiga orang itu syok berat. Bu Joy sampai lemas.
Begitu Jaehyun berjalan mendekat, Lyra kembali bersuara, dia berbisik "Kalian sadar gak sih kalo ekspresi kalian itu daritadi gak banget. Malu tau diliatin orang-orang"
Bruk!
Mendengar itu Keyna langsung terduduk. Di ikuti Bu Joy yang tidak sanggup lagi untuk berdiri lalu ditahan pak Kiming.
Keyna mendongak, dengan wajah syok nya menatap Lyra super serius "Key jangan liatin gue begitu, mata Lo tuh mau keluar"
Begitu sampai, Jaehyun langsung berjongkok, menarik kedua bahu Keyna untuk membantu nya berdiri. Tapi Keyna benar-benar menjadi manusia jelly sekarang. Badan nya menolak berdiri, begitu diangkat, Keyna kembali menggelosor sampai Jaehyun pun kaget sendiri.
"Pagi pak--bu--" sapa Jaehyun ramah ke pak Kiming dan Bu Joy.
Lyra hampir terbahak, dia mengatupkan mulut terbuka pak Kiming yang reaksinya ternyata paling kalem dari yang lain.
"Ntar masuk lalat pak" kata Lyra dengan sunggingan senyum hampir tertawa.
Setelah Keyna, disusul pak Kiming yang tiba-tiba ikut terduduk lemas berbarengan dengan Bu Joy.
"BAPAK!"
✈✈✈
Sebenarnya, setelah bangun tadi pagi, Lyra melupakan satu fakta tentang kejadian semalam dimana dia bertemu Jaehyun.
Dia hanya fokus tentang bagaimana bisa dia tidak sadar kalau selama ini penglihatan nya sudah berangsur normal.
Padahal semalam dia menangis kencang karena sadar penglihatannya telah normal.
Mengesampingkan hadirnya Jaehyun yang mendadak, pikiran Lyra lebih banyak dipenuhi oleh rasa syukurnya akan penglihatan nya.
Dia menangisi itu semalaman.
Dia juga telah menyadari mengapa akhir- akhir ini dirinya sangat nyaman menatap orang-orang disekitarnya. Ternyata hal ini telah berlangsung sejak dia melihat Jaehyun dan ayahnya di bandara sebelum pergi ke London.
Ternyata, sejak ke Lanovila, dari situ Lyra mulai melihat perubahan ekspresi wajah orang-orang.
Yang dia kira hanyalah khayalan dan ekspresi yang Lyra buat sendiri untuk memvisualisasikan ekspresi orang-orang dari ingatan nya, ternyata adalah ekspresi asli mereka.
Meski waktu itu memang masih sulit, tapi sekarang Lyra mulai mengingat wajah orang bercelemek abu dengan mata biru yang cantik.
Waktu kak Jace datang ke kantor membawa bunga dan coklat, alasan kenapa Lyra sangat terkejut adalah karena dia menyadari, kalau itu adalah Jace, sedang menatap nya. Menunggu reaksi terkejut Lyra karena Jace sudah berdiri disana selama 7 menit tanpa mereka sadari.
