63. Widow and Widower ✈

396 72 4
                                    

"Dadah bapaaakk! Dadaah buuu, Lyra doain semoga disana banyak berondong kaya raya" Lyra melambai dengan semangat,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dadah bapaaakk! Dadaah buuu, Lyra doain semoga disana banyak berondong kaya raya" Lyra melambai dengan semangat,

--sampai otot-otot lengan nya ikut terlihat.

Macho sekali bukan? Hasil gowes tiap pagi, berenang, dan ngangkat gas elpiji bareng bang Ben.

"AAAMIN" sahut Keyna nyaring, dia merangkul Lyra juga sambil melambai.

"Jangan teriak teriak, ini cuma dua hari. Ibu balik, kerjaan kemaren beres ya? Jangan keluyuran mentang-mentang gada ibu"

"Siap!" Lyra lalu hormat.

"Jangan ke klub, awas aja ada party-party berkedok healing apalagi sampe mabok-mabokan" kali ini pak Kiming, mengeluarkan dalil-dalil penuh ke posesifan persis bapak bapak.

Dan pandangan suuzon itu dibantah langsung oleh Keyna, dia mengibaskan tangannya, "Kita kan anak baik dan polos pak, yakali ke klub"

"Heh terakhir kali kalian kesana, kalian--"

"EEEH BAPAK JANGAN SPILL" sergah Keyna. Tiba-tiba suaranya jadi macho dan lantang.

Lyra menggeleng, menyilang kan tangan nya "Cukup jadikan itu masalalu pak. Hehe gak usah di ungkit"

"Makan, jangan lupa makan"

"Siap Bu" rupanya Lyra mulai bosan menghormat, kali ini dia menghormat dengan tangan kiri. Lalu kembali sadar dan mengganti ke tangan kanan nya.

"Just go, huft" gumam Keyna agak frustasi.

"Berkas ke--"

"JUST GOO!"

Kedua gadis bujang kompak mengusir atasan mereka. Kalau saja pak Kiming dan Bu Joy tidak mengatasnamakan keroyalan mereka karena sudah bekerja betahun tahun bersama kedua bujang ini, pasti mereka sudah dari lama memecat nya.

"Oh okey-okey, kita pergi. Dasar anak anak gadis jahat. Percayalah, kalian pasti kangen sama bapak"

Pak Kiming menyipitkan matanya, membuka pintu mobil untuk Bu Joy.

"Gak-- gabakalan" Keyna membantah opini full pede pak Kiming.

Sebenarnya, dia lelah dengan semua kepercayaan diri pak Kiming yang tidak ada habisnya.

Lyra menatap langit-langit, sambil mangut-mangut. Agak bosan karena pak Kiming gak pergi-pergi.

"Lyra, jangan nakal ya. Bapak tau kamu lagi puber jadi banyak berubah nya"

Haha? Puber ya? Diumur segini? Anak SMP pun tertawa mendengarnya.

Tapi, kali ini Keyna membenarkan opini pak Kiming. Karena 'Free Lyra' ini, sedang dalam fase mekar dalam hidupnya.

Fase dimana dia sudah mulai menunjukkan perasaan-perasaan nya. Mengeluarkan emosinya, opininya, pendapatnya, dan mengekpresikan dirinya lebih banyak.

Setidaknya, sebagai teman yang baik, Keyna akan mencoba menjaga Lyra dengan baik selama fase berharga ini.

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang