Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ben mengerinyit, Mom nya ini tidak sedang latihan untuk casting indosiar kan?
"Mom, yang jelas dong ngomong nya" Ben menggertak, karena tidak percaya dengan apa yang Mina katakan barusan.
Mina menatapnya dengan mata berkaca, "Dia ini sepupu kamu Ben, yang kamu cari-cari selama ini"
Ben kaget, apalagi dengan Lyra.
Dia pikir Mina hanya mengizinkan nya tinggal karena kasihan. Tanpa ikatan apapun. Sebagai orang lain.
"Ap-apa? Tante.. Bilang apa?" Lyra gemetar, airmatanya menetes terus menerus.
Dibelakang nya Ben yang perlahan termundur, terlalu terkejut dengan hal ini.
Mina melangkah maju, menatap Lyra lekat-lekat, menggenggam tangan nya dan berkata sambil terisak, "Lyra, tante ini adek nya bunda kamu, Misoo. Kamu sepupunya Ben, anak tante"
Jelas Mina.
Lyra menggeleng, menangis sesenggukan, "Bunda.. Bunda Misoo? Bunda nya Lyra?"
Mina mengangguk cepat.
Ben menutup mulutnya tidak percaya.
"Setelah dua tahun Misoo meninggal, baru kabar itu sampai ke kami. Kakek kamu, sudah terlanjur membenci Misoo, karena menghancurkan reputasinya dengan berpacaran dengan ayah kamu, Minho. Yang waktu itu masih berprofesi sebagai co pilot"
"Misoo dengan Minho, seperti mengibarkan bendera perpecahan. Aset Misoo dicabut, dia dikeluarkan dari keluarga. Minho membawanya ke Korea. Memulai hidup baru tanpa ada yang mengetahui. Dari London, semua akses yang mengarah kepada Misoo ditutup dan diblokir. Kami semua putus komunikasi. Makanya, kabar kematian Misoo baru sampai saat dua tahun telah berlalu"
"Minho tidak mengatakan kalau mereka mempunyai seorang anak. Dia takut, Kakek mu, mungkin akan melakukan sesuatu pada kamu Lyra. Setelah tau keberadaan kamu dari Joen beserta kabar Misoo, tante memutuskan untuk pergi dari rumah. Memutus segala aset warisan dan keluarga. Dan pergi ke korea. Untuk mencari keponakan tante satu satunya"
"Momm"
Ben memeluk mereka berdua.
Menyalurkan rasa rindu yang menumpuk. Berbagi kehangatan yang selama ini tidak pernah mereka lakukan sebagai keluarga satu darah.
"Iya Ben, pencarian kita berakhir Ben, kita berhasil. Kita nemuin Lyra"
✈✈✈
Doengg
Setelah tadi pagi saling memaki, meneriaki satu sama lain dan mengejek, mereka berdua duduk di teras belakang rumah sambil bengong.
Mereka sibuk berfikir.
Entah itu Ben, yang sejak awal mempunyai niat, begitu menemukan Lyra, sepupunya, dia akan memeluknya terlebih dahulu.
