76. The Sea ✈

142 23 2
                                    

Musim dingin tahun xx xxxx

.
.

Mereka sampai dibandara. Hari ini mereka akan naik pesawat yang sama dengan ayah mereka. Juga co-pilot baru yang merupakan anak didik Minho.

Lyra duduk di ujung, di dekat jendela. Disamping nya, duduk wanita tua. Lalu di kursi sebrang, Jihyo dan Jiho duduk bersama.

Lyra hanya mengintip sedikit, melirik sekilas lalu kembali bersandar menatap keluar jendela. Menatap langit biru luas diluar jendela dengan sendu.

Lyra kira, saat Jihyo dan Jiho datang ke kehidupan nya, Lyra akan merasakan kasih sayang seorang ibu. Tapi Lyra salah. Kasih sayang seorang ibu hanya dirasakan oleh Jiho seorang.

Sisi ke egoisan Lyra adalah, Lyra ingin Minho tidak menikah dengan Jihyo. Kalau Lyra egois, Lyra hanya ingin kehidupan lamanya kembali.

Dimana hanya ayahnya dan Lyra. Berdua.

Tapi, Lyra akan menjadi anak yang jahat jika seperti itu. Itu sama saja merenggut kebahagiaan ayahnya. Lyra tahu kalau ayahnya sangat kesepian setelah bundanya meninggal.

Dan berusaha memerankan peran orangtua ganda dalam membesarkan Lyra tanpa mempedulikan dirinya sendiri.

Lyra tidak bisa egois lalu mengorbankan kebahagiaan ayahnya bukan?

✈✈✈

Ditengah mimpinya, Lyra terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditengah mimpinya, Lyra terbangun. Tiba tiba saja, suara ayahnya bergema di telinganya.

Lyra mulai menyadari, kalau itu adalah panggilan darurat. Lyra tidak tahu apa yang terjadi, tapi seisi pesawat mulai panik.

Awak kabin sibuk melaksanakan protokol keadaan darurat. Yang Lyra dengar-dengar, mesin pesawat bermasalah dan pesawat akan melakukan pendaratan darurat.

Lyra melihat keluar jendela. Dibawahnya adalah perkotaan dengan banyak gedung- gedung tinggi. Tidak mungkin pesawat akan di daratkan disini.

Para pramugari dan awak kabin lainnya melakukan semuanya dengan cepat. Salah satu pramugari yang Lyra kenal, Miyeon menghampirinya dengan terburu-buru.

"Lyra cepat pake pelampung nya, mesin pesawat bermasalah lyr, ayahmu bakal melakukan pendaratan darurat di tengah laut" itu yang dikatakan Miyeon sambil memakai kan Lyra pelampung.

Pesawat semakin menukik. Jatung Lyra berdegup kencang. Lyra menoleh, Jihyo dan Jiho berpelukan. Mereka semua sama takut nya dengan Lyra.

Seisi pesawat, berteriak. Menyuarakan ketakutan mereka.

Mendengar rintihan dari wanita tua disamping nya, membuat Lyra perlahan melepas pegangan eratnya dari pelampung dan menguatkan pelampung di badan wanita tua itu.

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang