60. Dinner Talk ✈

408 66 1
                                    

Makan siang kali ini, jadi ajang maaf- maafan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan siang kali ini, jadi ajang maaf- maafan.

Pak Kiming dan Bu Joy sih tidak perlu waktu lama untuk mendapat maaf dari Lyra.

Yang sulit itu, jelas Keyna.

Dia bahkan tidak malu memeluk kaki kanan Lyra sambil menggelosor dilantai dan menangis sampai seisi kantin kantor menontoni nya.

"Lyr maafin gue huaaaaa, gue gak ada maksud apa apa lyr! Kita semua itu cuma--"

"Cuma apa?"

Melihat ketidak pedulian Lyra membuat Bu Joy dan pak Kiming meringis.

Dari wajah keduanya, terlihat kalau mereka menyemangati Keyna dalam hati.

Semangat Key! Kamu pasti bisa!

"Kita itu, masih nyari tau Lyr. Kita masih nyari cara buat supaya Lo bisa liat dengan normal lagi" Keyna mencoba menjelaskan,

Dan argumen lemah itu langsung disanggah telak, "Tapi kalian gak harus nyembunyiin identitas kak Jaehyun juga kan?"

"Itu terjadi begitu aja Lyr, dari awal kak Jaehyun juga penasaran sama kejaiban di bandara itu. Makanya waktu gue syok ngeliat dia, dia ngisyaratin gue buat diam karena mungkin kak Jaehyun mau mastiin banyak hal juga. Dan sampe sekarang kayak gitu Lyr"

Lyra jadi melamunkan banyak hal. Terutama kilas balik semua tentang Jaehyun di awal pertemuan mereka.

Memikirkan masalah ini dari sudut pandang Jaehyun sendiri.

Apa yang sebenarnya Jaehyun pikirkan disaat pertemuan kedua mereka?

Entah bagaimana, anehnya hal itu membawa keberuntungan.

Lyra melihat wajah Jaehyun untuk yang pertama kalinya di bandara waktu itu, Lyra jadi bisa melihat samar samar wajah Kevin, lalu di ikuti wajah Mina, lalu Ben.

Kemudian ...

Wajah Jaehyun dan ayahnya.

Sebenarnya, apakah ini mungkin?

Penderita prosopagnosia acquired yang bukan bawaan lahir sepertinya hanya sekitar 2% di dunia.

Dan untuk kasus Lyra sendiri, dirinya pun tidak menyangka kalau prosopagnosianya bisa sembuh bertahap seperti ini.

Bagaimana itu semua mungkin?

Lyra memang punya psikiater yang menangani gejala paling awal prosopagnosianya dulu.

Ditawari terapi berkala, namun Lyra menolak mentah mentah. Alasan nya adalah trauma beratnya itu ditambah wajah orang orang yang semuanya tidak terlihat jelas dan tidak bisa ia kenali, membuat Lyra ketakutan luar biasa.

Begitu sadar, Lyra terus terusan menangis. Dia ketakutan setiap bertemu orang karena tidak bisa melihat wajah mereka. Bahkan ayahnya.

Seiring berjalan nya waktu, Lyra hanya sesekali ikut konseling secara daring.

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang