Setelah mengatakan kata-kata singkat yang mampu membuat jantung nya berdegup tak karuan Jiho lanjut melompat kegirangan.
Jihyo ikut tersenyum. Dalam hati ia memikirkan bagaimana Jiho sudah selangkah lebih maju dan Lyra sudah dapat dikatakan berhasil disingkirkan.
Inilah yang Jihyo inginkan.
"Lah terus kamu nunggu apa lagi? Cepetan sana siap siap, malah joget joget gajelas"
Jiho bahagia. Sambil menahan sensasi kupu-kupu terbang diperutnya Jiho bersiap-siap.
Dan sensasi kupu-kupu tersebut masih berlangsung bahkan saat minuman mereka sudah datang.
Jiho terlihat gugup. Meski bukan pertama kalinya Jiho berada di sekitar Jaehyun, tapi ini pertama kalinya mereka keluar dengan tema 'kencan'
Dan jangan lupakan bahwa agenda ini, adalah murni inisiatif Jaehyun sendiri.
Jaehyun sadar, Jiho jadi duduk canggung dan terus-terusan mencuri pandang ke arah Jaehyun. Sambil sesekali tersenyum malu-malu.
Jaehyun meminum minuman nya tenang. Sambil mengedarkan pandangan nya kesekitar. Jaehyun sepertinya tidak berniat untuk mencari topik atau sekedar berbasa basi untuk mengajak Jiho berbicara.
Pikiran Jaehyun mengusiknya.
Memikirkan bagaimana caranya mendapatkan informasi tentang Lyra lewat Jiho tanpa terkesan kepo dan mungkin bisa menimbulkan kecurigaan lain.
Selagi Jaehyun sibuk memikirkan ide, seorang pelayan restoran mengambil alih atensinya.
"Aku gak mesen eskrim, mba" kata Jiho.
Jaehyun menoleh, "Bukan kamu yang pesen eskrim?"
Jaehyun menaikkan alisnya, belum terlalu paham situasi.
Sedangkan Jiho kembali menyaut, "Aku gak suka eskrim jae, yang suka eskrim mah kak Lyra"
"Hah?"
Jiho tersenyum singkat pada pelayan salah pesanan tadi. Lalu menoleh kearah Jaehyun lagi, "Gak banyak yang mencolok tentang kak Lyra, tapi tiap liat eskrim, pasti aku inget kak Lyra"
"Rasanya pengen kasih kak Lyra eskrim mulu"
Jaehyun merasa aneh sendiri, sepertinya tuhan memberinya jalan untuk tujuan nya mengajak Jiho keluar hari ini.
