Semalaman Jaehyun tidak bisa tidur, selain karena tidur senja, juga karena memikirkan mimpinya tadi yang ternyata bukan mimpi.
Bekas noda lipstik itu nyata, posisi topi yang seingat Jaehyun dia pegang ketika tidur itu juga tiba-tiba sudah berada diatas nakas.
Dan semua chat yang dia kirim pada Lyra itu, berubah tanda menjadi warna biru. Menandakan bahwa semua pesan nya telah terbaca. Padahal pesan nya sudah tidak pernah terbaca sejak-- dua tahun yang lalu.
Membuat jantungnya berdebar karena gugup memikirkan kesinambungan semua ini.
Kevin menceritakan semuanya, dari alasan kedatangan Lyra karena mengantar Jessica setelah keduanya bertemu di mall, dan ide jahilnya untuk membuat Lyra masuk kedalam kamar Jaehyun. Juga kepulangan mendadaknya itu.
Semalaman Jaehyun mengetik pesan, lalu menghapusnya, mengetik lalu dihapus. Begitu terus sampai dia tersadar bahwa ini sudah jam 2 pagi. Yang dimana Jaehyun punya jadwal terbang jam 4 pagi.
Setelah seharian terbang, pikiran nya masih juga terganggu. Jaehyun berniat menelpon Lyra setelah ini. Entah kenapa Jaehyun jadi merasa tiba-tiba asing sendiri. Rasanya setelah melalui dua tahun tanpa komunikasi membuat kemunculan tembok semu diantara mereka berdua.
Rasanya seperti satu sama lain adalah orang asing yang tidak pernah saling mengenal. Harusnya dia tidak perlu berfikir dua kali hanya untuk mengirim satu buah pesan pada Lyra. Atau bahkan menelpon Lyra untuk sekedar bertanya atau menyapa.
Memangnya mereka berdua tidak saling mengenal?
Ah, ini memusingkan.
Jessica menjemput Jaehyun malam ini, begitu juga dengan Lyra yang menjemput ayahnya malam ini.
Untuk kepulangan Jaehyun dan Minho yang bersamaan seperti ini sebenarnya tidak terlalu sering. Hanya beberapa kali jadwal mereka sama-sama selesai di jam yang sama. Jadi kemungkinan Lyra, Jessica, Minho dan Jaehyun bertemu itu tidak bisa dibilang sering.
Sepertinya ini jemputan pertama Lyra setelah dia kembali ke Korea. Dia jadi gugup. Takut bertemu seseorang yang dia kenal.
Yap, Jaehyun misalnya.
Lyra memilih untuk tak turun dari mobil. Dia memberi tahu ayahnya lewat pesan untuk langsung datang ke parkiran saja.
Sambil menunggu, sambil Lyra melengos sebanyak mungkin. Dia-- masih galau.
Sialnya, langit pun mendukung kegalauan nya.
Hujan deras yang sudah di prediksi sejak jam 8 malam tadi itu akhirnya turun juga.
Membuat kaca mobil yang merupakan akses melihat keluar dan memantau keadaan menjadi tertutup air yang mengalir deras.
"Ayah lama banget sih, CK" Lyra cemberut, "Apa gue jemputin aja kali ya? Tapi kan gue gak bawa payung"
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You Capt! ✈
FanfictionJung Jaehyun. Pilot tampan yang jatuh cinta dengan Lyra. Gadis yang bahkan tidak pernah melihat wajahnya dengan jelas. ✈Sudah tamat✈