Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di belakang rumah Ben dan Mina, ada kolam ikan. Tadi, Ben lihat Lyra diberi Mina makanan ikan, dan Lyra bergegas kesana.
Lyra disana melamun, sambil bertopang dagu melihat ikan-ikan nya makan dengan lahap.
Ben jadi tidak ingin menegurnya lebih dulu. Mungkin Lyra sedang memikirkan sesuatu. Setelah bercerita singkat tentang kehidupan nya belakangan ini, Lyra jadi sering melamun.
Saat Ben lihat tetesan-tetesan air jatuh di air yang tenang di depan Lyra, alis Ben berkerut.
'Hujan ya?' pikirnya.
Jadi Ben berjalan senyap, mendongak ke arah langit sambil mengadahkan tangan nya, memeriksa hujan. Ben tidak merasakan ada satupun air hujan menetes di telapak tangan nya tuh?
'Masa sih nangis?'
'Bodo amat, samperin ajalah'
"Lyr, dek, oy"
Lyra menoleh, bibirnya melengkung, matanya penuh air mata.
"Kenapa? Hm? Kangen sama Jaehyun-jaehyun itu ya?" Ben duduk, ikut bersila disamping Lyra dan langsung menyenderkan kepala Lyra ke bahunya.
Lyra mengangguk, lalu sesaat kemudian menggeleng.
"Kak Jaehyun itu-- punya Jiho bang, jadi--Lyra gak boleh kangen sama kak Jaehyun" ucap Lyra berusaha tegar.
Ben menghela nafasnya, dalam hati mengumpat sebanyak-banyaknya pada inisial Jiho dan Jaehyun.
"Tau gak Lyr? Abang--bisa kok, buat Jaehyun biar sama kamu lagi"
"Dari awal, Lyra gak punya hubungan apa-apa sama kak Jaehyun bang, jadi--"
"Tapi kalian saling suka kan?"
"Lyra suka bang, tapi-- kasihan Jiho,"
"Ya kamunya juga kasian, kamu itu harus lebih dulu kasian sama diri sendiri sebelum kasihanin orang lain dek"
"Bang, Jiho itu adik Lyra, bukan orang lain"
"Kan gak sedarah, mending kasian sama bang Ben aja, gimana?"
Andai Lyra bisa melihat bagaimana tampang tampan Ben yang tidak bisa menutupi wajah julidnya.
"Gamau" Lyra memeluk Ben, merajuk kalau harus disuruh kasihan pada bang Ben yang ganteng-ganteng budek ini.
Ben ikut terkekeh, "Jahat kamu dek,"
"Abmmnng lymmra pummsimngg ! ! "
Tiba-tiba Lyra menarik sebagian hodie Ben dan berteriak disana. Suaranya teredam dan terdengar tidak jelas.
"Yang bener ngomongnya" Ben terlanjur badmood. Ben itu seperti raksasa yang sedang bermain bersama manekin dengan wajah sayu.
Wajahnya datar, wajah Lyra lempeng, lalu Ben selalu digebukin.
