85. Another Women ✈

75 12 0
                                    

Lyra menggigiti jarinya, dia memilih duduk di pinggiran pot taman dan meneguk habis sisa air mineralnya frustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lyra menggigiti jarinya, dia memilih duduk di pinggiran pot taman dan meneguk habis sisa air mineralnya frustasi. Keyna barusan mendapati Kean diantara kerumunan wanita-wanita seksi yang datang.

Agak lebih sulit bagi Keyna menahan emosi dibanding menahan gengsinya. Sedangkan Lyra tidak dapat menemukan keberadaan Jaehyun di sini karena--

Ah sudahlah.

Disudut lain taman dengan iringan lagu pop itu, Jace berdiri, menatap Lyra dari jauh. Rasanya, Jace bisa lega sekarang. Meskipun sampai sekarang pun Lyra masih dikelilingi masalah, namun keadaan nya sudah berubah total.

Lyra punya keluarga sekarang. Tidak seperti dulu, Lyra hanya sendirian dan hanya punya Jace sebagai tempat curhat nya.

Bohong kalau Jace tidak merasa kehilangan, Jace sempat merasa Lyra aman digenggaman nya. Namun ketika Jace harus meninggalkan Korea dan bekerja di London, disitulah kebimbangan Jace yang terberat.

Tapi lihat sekarang, Lyra hidup dengan baik, dan menemukan keluarganya.

Sebagai orang dewasa, jelas Jace berfikiran terbuka. Meskipun dia sudah menyukai Lyra sejak mereka bertetangga, tapi Jace juga tidak bisa menutup mata dan telinga, fakta bahwa gadis yang tak sadar kalau dia sedang ditatap tajam dari kejauhan itu saling jatuh cinta.

Jace menurunkan pandangan nya dari Lyra, menyudahi pandangan nya sebelum hatinya menjadi sedih, beralih menanggapi beberapa gadis yang mengajaknya bicara.

Sedangkan Lyra berdiri karena Keyna tidak kembali juga. "Apa-apaan sih?!" kesalnya, sudah tau Lyra tidak bisa mencari Jaehyun sendiri, Keyna malah terlalu lama pergi entah di sudut party bagian mana, memarahi atau membogem Kean keras-keras.

Menatap sekeliling, dan masih saja sulit bagi Lyra menemukan keberadaan Jaehyun. Jadinya, Lyra memutuskan untuk terus berjalan sambil celingukan diantara kerumunan. Aslinya, Lyra ogah sekali ke tempat ramai seperti ini. Hanya demi Jaehyun saja.

Beberapa saat berjalan, ada suara yang familiar, terdengar dari sudut kanan tempat Lyra berdiri.

"Gimana London capt? Udah hapal jalan nih kayaknya? Soalnya capt sering banget flight kesini"

Suara wanita,

"Lumayan,"

"Wah bisa dong ajak saya jalan-jalan, capt"

"Kamu berapa hari disini?"

Tumben Jaehyun menanggapinya dengan pertanyaan, mata rose membulat, dia tersenyum sumringah.

"Lusa capt, kalo capt?"

"Mungkin beberapa hari lagi? Saya belum tau, tergantung pak taeil"

"Hahahaha, pak taeil kemaren dimarahin pak Leo loh capt" rose tertawa, mengingat kejadian di bandara waktu itu,

"Pak taeil? Dimarahin? Yang bener?" Jelas ini menjadi topik menarik bagi Jaehyun.

Rose meneguk wine nya, lalu mulai bercerita "Waktu itu, penerbangan kami delay capt, 4 jam lebih. Penumpang ibu-ibu pada protes, mereka komplen ke pak Leo dan pak taeil dateng ngomporin, dia bilang, makanya naik maskapai saya aja, no delay-delay gajelas gitu capt hahahahahha,"

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang