96. My Home ✈

89 15 4
                                    

Beberapa sandwich dan buket bunga Lyra titipkan untuk diletakkan di meja kantor pak kiming dan Bu Joy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa sandwich dan buket bunga Lyra titipkan untuk diletakkan di meja kantor pak kiming dan Bu Joy. Ada notes kecil bertuliskan ucapan terimakasih, kabar dirinya, dan kalimat penyemangat kerja. Itu salah satu bentuk informasi kepulangan nya ke Korea.

Sedangkan Kean dan Keyna mendapat bocoran informasi itu dari Ben langsung, kalau Lyra sudah kembali ke Korea. Mungkin ketika pesawat Lyra belum pergi, informasi itu sudah sampai di telinga mereka berdua secepat kilat.

Lift terbuka, hanya beberapa langkah lagi dan Lyra sudah sampai ke apartemen nya. Ya, rumahnya yang ditinggali bersama ayahnya.

Begitu pintu dibuka, Lyra disambut dengan suara hangat penuh semangat dari Kean, Keyna, dan ayahnya.

"Welcome home Lyra!!"

Dekapan sahabat, dan dekapan ayahnya selama dua tahun tidak bertemu itu bagaikan energi hidup yang hanya bisa Lyra dapatkan lewat mereka.

Lyra menjadi lebih hidup sekarang.

Sesaat setelah pulang, Lyra menghabiskan waktu dengan ayahnya, juga Kean, Keyna, Bu Joy dan pak kiming selama seminggu setelah dia pulang.

Menjalani hari-hari biasa seperti yang biasa dia lakukan dulu. Bangun pagi, jogging dengan ayahnya, sarapan, dan yang lainnya. Yang berbeda hanya Lyra tidak lagi bekerja sekarang. Ya, dia pengangguran.

Begitu kasusnya memanas di London dan saham mszxo langsung anjlok, dia langsung dipecat karena takut reputasi kantor mereka ikut buruk di ranah internasional.

Selama menghabiskan waktu bersama, mereka berbincang tentang banyak hal. Hal-hal yang mereka tahan selama dua tahun terakhir. Lyra juga mengatakan bahwa wajah mereka kini terlihat jelas. Atau bisa dibilang dia mengatakan bahwa penglihatan nya sudah membaik dan berangsur normal.

Keyna sih cuma bisa mewek mendengar hal itu, namun Kean bereaksi minim, minim dan terdengar konsisten. Sejak dulu dia hanya ingin satu hal. Dia-- hanya ingin diakui ganteng oleh Lyra.

"Jadi gimana? Gue-- ganteng kan Lyr?" Tanyanya serius, Bu Joy dan pak kiming sudah julid duluan, karena pertanyaan Kean tetap konsisten sejak dulu hingga sekarang.

Dasar orang narsis!

Sedangkan Lyra mengangguk mengiyakan. "Iya ganteng, tapi ini apaan dah Ken?"

Tangan Lyra terjulur, berusaha menyingkirkan sesuatu di atas alis Kean. Seketika Keyna tertawa terbahak-bahak. Kean mendadak cemberut, "Itu, tai lalat, dongo"

Lyra langsung menarik tangan nya, "O--oh oke"

"Ck!"

"Ternyata selama ini gue bener"

"Ck! Lama banget buat Lo ngeliat wajah ganteng gu--"

"--ternyata Lo jelek banget! Apalagi kalo mulut Lo manyun-manyun minta ditarik gitu. BUAHAHAHAHA"

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang