75. Lost Memories ✈

261 31 1
                                    

"Oh? Sudah punya bunda baru ya sekarang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh? Sudah punya bunda baru ya sekarang?"

Jihyo merapikan rambutnya, dia melirik keadaan Jiho, lalu membuang tas nya ke meja didepan mereka.

"Balas dendam? Iya? Begini kamu perlakukan Jiho dibelakang saya?"

Tanpa menghiraukan Mina, Jihyo tak memutus tatapan tajamnya pada Lyra.

"Tanpa banyak kata pun, saya sudah punya gambaran gimana kamu merlakuin anak saya"

Tatapan mata Mina beralih menatap lurus ke Jiho yang duduk dibelakang Jihyo yang berdiri. Jihyo tak menghiraukannya, maka Jiho adalah sasaran Mina.

Tangan nya meraih dagu Jiho, Mina menyeringai "Sudah cukup, topeng mu itu terlalu busuk. Mungkin Minho tertipu, tapi saya gak akan ketipu sama topeng munafik kamu"

Jihyo menepis tangan Mina dari dagu Jiho, namun Mina balas memukul tangan Jihyo yang memegang tangannya. "Saya juga udah tau semuanya. Apa yang selama ini kamu lakuin ke Lyra, tujuan singkat yang menjadikan Minho sebagai pilihan bertahan hidup, dan kecelakaan pesawat waktu itu"

Lyra mematung, sedangkan Jihyo terlihat tegang. Mina dengan ekspresi datarnya itu mendekat, langkahnya konsisten "Kaget? Rahasiamu bisa terbongkar?"

"Rahasia yang kamu pikir gak ada yang tahu selama ini? Cih!"

"Selama ini mungkin Lyra diam, karena dengan mengingat satu hal dari diri kamu aja udah bikin dia sedih. Tapi Minho? Dan kami, sudah tau semuanya. Minta pertanggung jawaban dari kamu? Emang nya ada gunanya?"

Jihyo menghela nafasnya, tangan nya memegang tangan Jiho kuat, "Tanggung jawab? Lihat dong, anak itu bahkan lebih sehat dari yang kamu pikir. Aku bahkan gak dorong dia ke laut, kamu jangan berlebihan"

Lyra berdiri spontan, sorot matanya yang tidak pernah terlihat tajam itu menusuk manik mata Jihyo. Terakhir kali, sorot itu hanya sayu, bahkan tidak berani menatap Jihyo.

"Mama Jihyo-- udah tua ya sekarang. Lyra baru sadar banyak perubahan-perubahan di muka mama, tapi-- mata mama gak berubah.."

Lyra menarik nafas dalam, "Jio juga, rasanya semakin kesini, semakin Jio mirip sama mama. Senang Lyra bisa liat kalian lagi"

Jiho mengerinyit, dia tampak nya semakin bingung dengan situasi dan sekian banyak nya argumen mereka tadi.

"Jio, Lyra yakin, kalo hidup Lyra itu sama sekali gak pernah kamu pikirin. Jadi tolong, jangan lagi bawa nama Lyra atas alasan kamu sakit atau tindakan apapun itu. Lyra gak pernah merugikan kamu, mau dulu ataupun sekarang. Lyra sayang kamu Jio, Lyra anggap kamu adik Lyra, tapi Lyra juga ngerasain rasa gak pedulimu sama Lyra sejak dulu kok. Dan itu gak ngurangin rasa sayang Lyra sebagai kakak ke kamu. Lyra mau, kamu tolong berfikir jernih, Lyra minta maaf kalau memang waktu itu Lyra ngehindarin kamu, selain gak bisa ngenalin kamu waktu itu, Lyra juga sadar, ternyata Lyra menghindar karena Lyra gak mau mengingat masa lalu. Asal kamu tau Jio, masa lalu yang kamu pikir gak ada masalah didalamnya, menyimpan sejuta rasa sakit ke Lyra. Semoga kamu paham, kenapa waktu itu Lyra menghindar dari kamu"

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang