Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terima kasih banyak, kamu bisa menunggu disini sebentar, aku tidak akan lama"
Lyra mengangguk, ekspetasi nya, pemotretan brand ini akan berjalan membosankan dan ya-- semua ekspetasi buruk ada di kepala nya.
Tapi ternyata perusahaan ini sangat terkenal disini dan Lyra dengar ini adalah perusahaan global yang sampai sekarang masih berada di jajaran perusahaan besar dengan pengaruh ekonomi yang cukup fantastis.
Brand yang nanti akan launching dengan Lyra sebagai wajah nya, juga ternyata adalah brand ternama di kalangan atas.
Bagaimana bisa mereka memilih Lyra yang bahkan tidak punya aura mewah seperti ini?
Ah memikirkan bagaimana wajahnya akan terpampang di majalah saja Lyra sudah sangat malu.
Harusnya Lyra tolak saja tawaran Teresa waktu itu. Dia tidak memikirkan bagaimana kedepan nya. Harusnya Lyra berpikir panjang.
Ini semua gara-gara Kean dan Keyna!
Entah kenapa Lyra selalu menjadi korban naas dari perilaku bucin tidak tau tempat orang lain?
Sial sial sial.
Selagi merutuki dirinya, Lyra mendengar suara bising dari arah lift lobby, ada segerombolan orang-orang sibuk yang berjalan lurus melewatinya.
Ahaha, tapi orang yang berada di kiri itu kenapa mirip seperti Joen?
"Psst! Joenn!!"
Meski sudah tua, Joen belum tuli dan budek. Setelah menengok sekilas, rasanya jantung Joen akan melorot saat itu juga.
Anak gadis itu menyengir lebar sambil melambai bahagia. "Joeeenn, ini Lyraaa!"
Joen berjalan senyap keluar dari gerombolan orang sibuk itu, "Lyra! Kamu ngapain disini?" panik, Joen panik.
Mata Lyra bersinar, dia siap menceritakan bagaimana brand dari perusahaan terkenal menjadikan nya model sekali jepret.
"Lyra abis poto endors! Ternyata ini perusahaan mewah banget! Kamu ngapain disini Joen? Kerja? Joen hebat banget kerja di perusahaan internasional huhu" Lyra heboh, sedangkan Joen sudah kalap.
Tangan Lyra ditarik untuk dibawa keluar kantor. Tapi suara uang yang akan datang padanya membuat Lyra menoleh dan tangan Joen terlepas.
"Lyra jangan pergi dulu, ini. Ini gajimu, aku yakin peluncuran brand nya akan berjalan lancar berkatmu"
Wah? Dibayar tunai!
"Wah terima kasih banyak! Lalu ini apa?"
"Ini produk baru yang akan launching itu. Kami memberi special untukmu"
"OMG, cantik BANGETTT, thank you very much! Aku akan pakai ini dan bantu promosi lewat instastory kuu"
Teresa tersenyum lalu menegur Joen yang terlihat gugup "Joen? Kenapa kau disini? Kau kan ada rapat?"
