90. Fall to Fly High ✈

80 12 1
                                    

Tenang guys, setelah hujan pasti ada pelangi kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tenang guys, setelah hujan pasti ada pelangi kan?

Badai pasti berlalu.

Iyakan?

Berlalu-lalang.

.
.
.

Gue kira, gak ada lagi kejadian yang bisa lebih sakit dari apa yang gue pernah lalui sebelum nya.

Tapi sekarang, gue mati rasa.

Gue gak tahu harus mengeluarkan kesedihan gue dengan cara apa lagi. Yang gue tahu, gue bahkan gak bisa nangis lagi.

Gue duduk di pojokan ruang sempit ini, karena di pojok ini, gue bisa menghindari lemparan barang random dari kanan kiri gue.

Syukurnya, gue berada di satu ruangan sendiri. Jadi gue gak bisa ngeluh kalau dapat perlakuan seperti ini. Karena ini lebih baik dibanding kalau semisal gue berada di ruangan yang sama dengan orang lain.

Entah apa jadinya nanti.

Aneh, tapi selama menghadapi ini, gue gak pernah merasa pengen bertemu atau kangen sama ayah, bunda atau mereka yang lain. Bahkan, kak Jaehyun sekalipun.

Yang ada dipikiran gue cuma bunda. Yang gue rindu, cuma bunda. Yang mampu gue pikirkan cuma bunda.

Gue gak sanggup untuk mikir bagaimana respon mereka semua tentang kelakuan bejat gue. Gak sanggup.

Setiap harinya, gue cuma ngomong dalam hati. Seolah berkomunikasi langsung sama bunda.

Rasanya cuma bunda yang bisa mengerti.

Gue gak henti-hentinya minta maaf, karena kelakuan gue, orang-orang juga ikut menjelekkan bunda. Padahal mereka gak tahu. Mereka itu gak tahu kejadian sebenarnya, dan cuma bisa menghujat.

Bunda maafin Lyra, bunda gak seharusnya menerima hujatan dari orang-orang karena kelakuan Lyra.

Bunda pasti malu kan, punya anak kayak Lyra.

Lyra sudah buat bunda malu, bahkan di kota bunda sendiri. Lyra buat nama baik bunda tercoreng. Seluruh negeri ini, menjadikan kita berdua penjahat baru bun.

Reputasi baik yang bunda bangun dari dulu, Lyra hancurkan dalam sekejap.

Bahkan gak hanya bunda, Lyra juga menghancurkan Mszxo.

Lyra sudah habis Bun.

Mungkin setelah ini lebih baik Lyra benar-benar datang ke bunda. Rasanya akan paling aman di dekapan bunda. Bahkan di ruang sempit ini, masalah masih berdatangan, Lyra masih aja--

--Lyra masih saja merugikan orang terdekat Lyra.

Bun, peluk Lyra Bun.

Lyra memeluk kedua lututnya, hendak mengistirahatkan pikiran nya sejenak. Sedetik kemudian, jeruji besi kecil di pintu itu digedor pelan. Membuat Lyra terkejut dan langsung menatap kearah suara.

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang