Suara deburan ombak dan hembusan angin yang menyejukkan, juga suasana tenang yang mendukung. Iris mata berwarna kecoklatan karena terkena sinar matahari itu tetap menyorot ke arah matahari yang mulai terbenam. Beberapa anakan rambutnya tertiup kesana kemari, begitu juga lembaran kertas buku dipangkuan nya.
Lyra menyelesaikan paragraf terakhirnya kemudian memandangi lembaran terakhir yang penuh dengan tulisan itu sedikit lebih lama sebelum akhirnya menutup buku itu. Buku yang diberikan oleh pengawas wanita yang berjaga di hari pertamanya bertekad untuk berdamai dengan dirinya.
Paragraf mulai paragraf, Lyra tulis dan curahkan segala yang ia pelajari selama ini.
Apa yang membuatnya marah, apa yang membuatnya benci, apa yang membuatnya dendam, dan apa yang membuatnya bersyukur,
Lyra juga menuliskan tentang dirinya. Apa yang dia suka, apa yang menjadi favoritnya, tempat apa yang senang ia kunjungi, orang-orang favoritnya dan mendeskripsikan nya berdasarkan sudut pandangnya.
Di deskripsi itu, Lyra juga coba menggambar sketsa wajah-wajah mereka yang dekat dengannya semampu yang dapat ia ingat.
Hari-harinya dipenjara, Lyra habiskan dengan berusaha untuk mengenal dirinya lebih baik lagi. Ternyata berdamai itu, tidak sulit, namun juga tidak mudah.
Banyak hal-hal yang baru Lyra sadari tentang fakta -fakta dirinya selama proses itu. Ternyata selama ini, Lyra menyukai warna kuning. Haha. Beberapa hal yang dia ingat dengan kenangan baik adalah benda-benda yang berwarna kuning. Saus keju, bunga matahari, dan balon ulang tahun berwarna kuning.
Dan Lyra membenci suara klakson yang beruntun, suara sirine mobil polisi, dan suara mesin pesawat.
Makanan favoritnya adalah makanan berkuah, seperti sup. Dan minuman favoritnya adalah minuman yang bercampur susu.
Lyra kadang tersenyum, kadang tertawa miris. Dia pikir selama ini dia cukup mengenal dirinya sendiri. Ternyata tidak. Banyak elemen-elemen yang baru Lyra ketahui ketika berusaha mengenal dirinya lebih jauh dengan proses yang lebih tenang.
Pengenalan emosi, seperti mengetahui sesuatu yang ia benci secara spesifik, kemudian bagaimana caranya meluapkan kemarahan dan menghindari memendam amarah. Ia juga belajar bagaimana cara mengendalikan emosinya. Bagaimana mengelola berbagai macam emosi dalam dirinya serta prediksi, apakah yang dia lakukan akan berdampak baik atau buruk bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Di penjara, Lyra mengikuti serangkaian kegiatan rutin dengan baik. Mereka menyediakan kelas memasak, yoga dan meditasi. Juga kelas konseling yang dimana mereka mendapat pelayanan yang kurang lebih sama dengan pergi ke psikiater.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You Capt! ✈
FanfictionJung Jaehyun. Pilot tampan yang jatuh cinta dengan Lyra. Gadis yang bahkan tidak pernah melihat wajahnya dengan jelas. ✈Sudah tamat✈