48. Sea Party ✈

524 81 10
                                    

"Bundaa bundaa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bundaa bundaa"

"Iya, jangan lari-lari"

Mina jadi tersipu malu sendiri. Memikirkan dirinya membawa dua anak-anaknya ke pantai.

Oh, bahagianya Mina.

Lyra sibuk berlarian, memutari Ben yang berjalan dengan coolnya.

"Bang Benn ! Jangan sok cool deh" Lyra mengejek Ben, lalu kembali pada Mina, dia memeluk Mina erat sambil berjalan mendekati pantai.

Ben mengedikkan bahu, kacamatanya dia perbaiki, dan malah semakin sok cool.

"Bun, Bang Ben kenapa jadi sok cool gitusih?" Lyra bisik-bisik. Mina jadi geli, Lyra berbisik menempelkan bibirnya begitu saja.

Mina melirik Ben sekilas, "Oh, dia lagi gak pengen dikerubunin ibu-ibu"

Lyra secara alami mengeluarkan wajah julidnya, "What? Justru bang Ben pake kacamata item gitu jadi mencolok tau" lalu Lyra tertawa terbahak.

Mina mengelusi rambut Lyra. Angin pantai kencang, tapi anak itu malah menggerai rambutnya.

Rambutnya yang sudah lebih dari sebahu itu jadi terbang kemana-mana.

Mina menghampiri beberapa ibu-ibu kemarin yang juga adalah teman Mina.

Ben menghampiri Lyra, "Rambut lo dek, abang jamin pulang-pulang jadi ijuk deh, gabisa disisir" sambil Ben mengikat rambut Lyra.

"Lupa ah, tadi rambut Lyra belom kering Ben"

Ben mengangguk, selama beberapa hari ini, Ben cepat menghapal kebiasaan Lyra.

Mulai dari yang sangat manja, berisik, ceria, makan yang sangat banyak, dan sering lupa mengikat rambutnya.

Kata Lyra, rambutnya dulu pendek, jadi Lyra tidak pernah berfikir untuk membawa karet gelang kemana-mana. Dia tidak sadar belakangan ini rambutnya sudah jadi lebih panjang.

Jadinya, Ben jadi terbiasa memakai beberapa karet gelang di tangan nya.

Lalu di situasi tertentu, Ben akan mengikatkan rambut Lyra. Lalu Lyra akan diam saja. Menunggu rambutnya selesai di ikat sambil kadang bercerita random.

"Bang Ben, mau peluk dong" Lyra mendongak. Ben menurunkan kacamatanya.

Pluk.

"Lyra-- agak merinding liat lautnya"

Ben mengerinyit, "Kenapa? "

"Jadi inget pas kecelakaan pesawat waktu itu"

Ah, kecelakaan itu ya?

Ben juga mendengar berita itu dulu, namun hanya sebagai suatu insiden besar saja. Karena Ben belum menemukan dan mengenal Lyra saat itu.

Kecelakaan nya cukup menggemparkan, karena pesawat berhasil mendarat diatas laut dengan selamat.

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang