42. Warm Hug

698 109 20
                                    

Saat ini, Lyra sedang menatap kosong kearah jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini, Lyra sedang menatap kosong kearah jalan. Pikiran nya kosong begitu juga dengan hatinya.

Tubuhnya seakan mati rasa sekarang. Lyra mencoba mengeluarkan tangisan nya. Tapi, airmatanya pun enggan keluar barang setetes.

Menarik nafas pun rasanya sulit karena dada nya sesak. Hawa dingin yang menembus kulitnya, Lyra biarkan.

Lyra merasa seperti kehilangan seluruh dunianya sekarang.

Lyra juga tidak punya bahu untuk bersandar, seseorang untuk mendengar keluhnya hari ini, seseorang yang bersedia memeluknya erat dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Keyna? Kean?

Lyra akan sangat tahu diri dan tidak akan mengganggu liburan mereka. Mereka sedang menikmati waktu cuti Keyna.

Mana mungkin Lyra mengganggu mereka.

Cukup sudah berkat ke egoisan nya, Lyra kehilangan orang-orang disekitarnya.

Mungkin jalan satu-satunya adalah memendamnya sendiri dan terus memasang topeng baik-baik saja.

Tadi, setelah Lyra bertahan selama satu jam untuk mendengar mereka semua berbicara tentang acara pertunangan Jaehyun dan Jiho, Jihyo menarik tangan nya keluar dari ruangan Jiho.

"Kamu... Kamu itu... Gak bisa ya buat Jiho bahagia sebentar aja? Dari kecil kamu selalu aja jadi hambatan untuk kebahagiaan Jiho.

Tega kamu suka sama calon tunangan nya Jiho. Kamu kira saya gak tau? Salah kamu. Jangan berani berani kamu rusak acara pertunangan Jiho. Kamu liat sendiri kan? Jiho itu rindu, sayang sama kamu, dia selalu nyari-nyari kamu dan sampe depresi karena kamu gak pernah mau bicara sama dia"

Lyra menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan isakan nya. Rasanya tetap sama seperti beberapa tahun yang lalu.

Tatapan dan ucapan Jihyo yang mengimtimidasi dan mampu membuat Lyra bergetar ketakutan.

Lyra memeras ujung roknya kuat, dan berkata lirih "Ma-maaf" hanya itu yang dapat Lyra katakan sekarang.

"Kalo kamu memang mau minta maaf, perlakukan Jiho dengan baik. Jangan ngelakuin hal hal yang bisa memicu depresi nya kembali. Dan jangan pernah kamu bikin hati Jiho hancur dengan merusak acara pertunangan nya, ngerti kamu? Jauhin Jaehyun, atau kamu bakalan tau akibatnya"

Lyra menarik nafasnya tersenggal, dia berusaha mengangguk "I-iya, Lyra ngerti"

Jihyo langsung pergi, dan Lyra perlahan terduduk lemas di tangga darurat.

Hatinya sangat sakit. Nafasnya tidak karuan, air matanya tidak mau keluar sama sekali. Lyra hampir frustasi.

Di dalam ruangan Jiho, masih ada Jaehyun, ayah, bunda Jaehyun, dan Jiho. Mereka membicarakan rencana pertunangan Jiho yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

I See You Capt! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang