"Apa minuman ini enak?" Dominic merendahkan suaranya ketika ia bertanya kepada Gabrina.
"Enak."
"Semua kamu anggap enak?" tanya Dominic dengan penasaran karena ia sudah bertanya lima jenis minuman berbeda di convenience store dua puluh empat jam yang mereka kunjungi kepada wanita di sampingnya.
"Ya - semua enak kecuali minuman alkohol. Jadi apa kamu sudah selesai dengan pertanyaanmu, Dominic?" balas Gabrina dengan suara rendah karena satu-satunya alasan mengapa ia belum selesai berbelanja adalah Dominic yang selalu bertanya. Pria itu tidak lagi mengenggam tangannya karena ia baru saja menyetujui kesepakatan konyol mereka, karena menurut Gabrina itu lebih baik daripada mulai sekarang dan seterusnya.
Dominic kemudian membuka pintu lemari pendingin dan mengambil botol itu, memegangnya sembari menutup pintu lemari pendingin. Membuat jumlah minuman yang ia bawa bertambah satu lagi bersama empat botol yang sebelumnya ia ambil karena Gabrina berkata minumannya enak. "Ya, aku selesai."
Gabrina tidak menjawab pria itu dan kembali mencari makanan yang ia inginkan karena ia lapar. Ia pergi ke lorong rak di sebelah mereka agar bisa memilih makanan yang sedikit berat. Tangannya hampir menjatuhkan bungkusan yang dipegang saat tiba-tiba Dominic ternyata berada di lorong yang sama dengannya dan bertanya, "Apa makanan ini enak?"
Dominic melihat wanita yang ia tanya hanya melirik sekilas, "Enak."
"Oke."
Dominic menggeser tubuhnya untuk menghadap Gabrina. "Astrid Giyanta dan penata busananya - apa kamu sudah memutuskan?"
"Yang Mul- Dominic, aku tidak tertarik karena mustahil dalam satu minggu aku menemukan pakaian-pakaian yang sesuai dengan karakternya nanti. Aku sibuk, jadi maaf."
"Kamu hanya perlu mempelajarinya dan memutuskan apa yang sesuai, biarkan timku nanti yang mencari sendiri."
Gabrina mengangkat sebelah alisnya, "Kalau begitu biar tim kamu yang mengerjakan semuanya karena aku tahu mereka orang-orang yang lebih andal dari aku. Can we stop it, Dominic atau memang telinga kamu memang tidak bisa mentoleransi sebuah penolakan?"
"Kalau begitu kuharap kamu tidak menolak membantuku untuk mencari seseorang. Temanku - dari New York."
"Jakarta tidak hanya tentang aku, kamu, dan temanmu itu. Ini kota padat dan kamu pikir aku seseorang yang tidak punya kegiatan? You're annoying."
"Karena tidak mungkin aku menyewa billboard, G."
Gabrina tidak menanggapinya dan melanjutkan urusannya untuk mencari snack yang ia suka. Dominic melanjutkan, "Waktuku terbatas, Gabrina."
"Urusan kamu bukan urusan aku." Dengan cepat Gabrina melemparkan kotak tisu yang ia ambil kepada Dominic. Lemparan itu sia-sia karena Dominic menangkap dengan tangan kanan dan ia menyeringai. "Listen, aku tidak peduli - tidak pernah dan tidak akan peduli - I don't really care about what you will doing in here. Billboard, memasang wajahnya di koran, membuat pengumuman bahwa Pangeran Kerajaan Prancis mencari temannya benar-benar bukan urusanku."
" ... "
Gabrina melemparkan tisu kedua yang ada di keranjangnya. "Aku harap kita tidak akan bertemu lagi bahkan saat jadwal syutingku tiba, brengsek. Kenapa kamu sangat keras kepala, aku tidak tahu. Sangat menyebalkan, dominan, dan pemaksa, aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu dibagian mana dari kata-kata atau perilakuku yang salah, brengsek."
Kemudian hal yang tidak mereka duga adalah botol yang dipegang Dominic jatuh karena lemparan tisu dan benda-benda itu jatuh menimpa jari-jari kakinya sendiri. Pria itu tentu berteriak - cukup keras hingga membuat dirinya sendiri kehilangan keseimbangan karena disaat yang bersamaan Gabrina setengah berlari menghampirinya dengan panik - suara botol yang cukup keras bukan lelucon - tetapi Dominic tidak bisa menahan keseimbangannya jadi ia hampir menjatuhkan dirinya sendiri ke arah belakang. Gabrina mengulurkan tangan melingkari pinggang Dominic untuk menahannya tetapi sia-sia, ia memejamkan mata saat menyadari arah mereka justru berubah ke belakangnya dimana sebuah kaca pembatas ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Lullaby
ChickLitEndless Lullaby | Mint Series #1 © 2020 Grenatalie. Seluruh hak cipta.