#55# - Fifty Five

810 109 1
                                    

THIS PART CONTAINS WARNINGS ABOUT TRIGGERS: RAPE AND SEXUAL ASSAULT , PHYSICAL ABUSE, AND MENTAL ILLNESS.

TO CREATE AN INCLUSIVE AND RESPECTFUL SPACE, THIS STORY HAS FOLLOWED WATTPAD'S CONTENT GUIDELINES.

____

Gabrina mengerjapkan mata berulang kali sebelum ia tersadar akan sesuatu. Kursi yang ia duduki lebih landai dari sebelumnya dan ia dengan cepat merubah posisinya menjadi duduk. Ia tertidur?

Gabrina Clo mencoba mengingat-ingat bagaimana ia bisa tertidur di Acura TLX Dominic tetapi ia melihat tangannya yang gemetar sehingga ia mencoba berpikir lebih jernih lagi disaat jantungnya berdegup kencang.

Aku tidur? Gabrina tidak mendapati siapapun selain dirinya sendiri di Acura jadi ia bisa melepaskan salah satu kekhawatirannya. Aku sedang makan roti – Dominic berada disampingnya sambil bercerita tentang Charleen – lalu aku minum soda. Soda, dimana kaleng sodanya? Gabrina menoleh mencari sampah kaleng soda tetapi ia tidak menemukannya sama sekali. Lalu aku makan snack ukuran jumbo, yogurt, aku berebut protein bar dengan Dominic lalu kami menumpahkan soda – ya aku ingat soda punyaku tumpah.

Rasa mual tiba-tiba menghampiri dan Gabrina semakin berkeringat. Ia tidak memiliki claustrophobia atau fobia gelap tetapi ia akan mual ketika panik saat terbangun dari tidurnya, selalu seperti itu semenjak tujuh tahun yang lalu.

Gabrina takut untuk memejamkan matanya, dan ia lebih takut ketika mendapati dirinya bangun.

Lebih dari itu semua kenapa aku tertidur, bodoh kamu Gabrina. Ia menyumpahi dirinya sendiri karena tidak tahu bagaimana ia bisa seceroboh ini. Kemudian mata Gabrina menangkap kehadiran seseorang yang berada di luar. Pria dengan kaus polo berwarna oranye terlihat duduk di kursi plastik sederhana yang berjarak lima meter darinya.

Breath. Suara Benedict entah kenapa berada didalam pikirannya jadi Gabrina mencoba untuk bernapas walau ia masih merasakan sesak didadanya.

Exhale, inhale. Mata Gabrina terpejam dan mencoba menuruti suara dalam pikirannya. Exhale, inhale.

"Sudah bangun?" gumam Dominic ketika ia bisa melihat siluet samar di jendela Acura miliknya. Satu jam berlalu sejak Gabrina tertidur setelah makan dan Dominic memutuskan untuk menunggunya di luar mobil. Merasa yakin dengan penglihatannya, kemudian untuk pertama kalinya ia berdiri setelah satu jam duduk di luar mobil hanya demi menunggu Gabrina.

Dominic menyipitkan matanya saat melihat sesuatu yang tidak biasa dan membuatnya menghampiri kursi pengemudi. Ia menekan tombol di kunci mobil sehingga pintu membuka. "G, are you okay?"

Gabrina memunggungi pintu sehingga ia tidak bisa melihat wajahnya, "G, kamu tidur setelah makan."

Dominic melongokkan kepala dan mengernyit melihat tangan Gabrina bergetar begitu hebat dan ia menyadari tangan Gabrina yang lain memegang dada, terlihat tidak bisa bernapas karena suatu hal yang tidak ia ketahui. "Oh Tuhan, Gabrina ada apa?"

"Breath," Gabrina mendengar kata dari pria disampingnya dan ia mencoba bernapas. Sesak.

Tangan-tangan besar dan bau alcohol memenuhi pandangannya dan ia tidak bisa berkutik sama sekali–

Dominic Faillieres untuk kedua kalinya merasakan sebuah kepanikan ketika melihat wanita didepannya tidak bisa berbicara apapun selain menyentuh dada kirinya sendiri. Ia memutuskan untuk meletakkan sebelah tangannya di bawah lutut Gabrina dan mengangkat wanita itu kedalam dekapannya. Wajah Gabrina sangat pucat dan berkeringat saat jarak mereka dekat, wanita itu menahan mual di perutnya dan ia menenggelamkan wajahnya sendiri ke pelukan Dominic secara refleks.

Endless LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang