#99# - Ninety Nine

2.4K 104 4
                                        

"Kuharap aku tidak mengganggu." Suara tersebut memecah lamunan Gabrina yang sedang menyendiri. "Kamu terlihat berbeda dibandingkan pagi tadi, Gabrina."

"Maaf." Ia tersenyum samar. Membuat asumsi kedatangan pemilik rumah yang menemukannya sendirian berarti tanda bahwa ia terlalu lama menghilang dari makan malam yang masih berlangsung. "Aku akan kembali."

"Apa terjadi sesuatu?"

"Tidak terlalu serius."

"Bila tidak serius kamu mungkin tidak akan membuat alasan lain didepanku."

"Just–" Gabrina terlihat ragu-ragu. "Something happens in Porvoo and I can't stop thinking about it."

"Kalian bertengkar?"

"Tidak, Hervé." Ia meringis kecil.

Pria didepannya mengangguk. Ia merasa janggal dengan perubahan sikap Gabrina yang lebih diam ketika mereka bertemu untuk kedua kalinya dihari yang sama. "Aku senang melihat hubungan kalian baik. Tapi aku tidak ingin munafik, aku juga kurang suka melihatnya mengabaikan tradisi kerajaan karena hubungan yang kalian jalani." Gabrina melihat Hervé meletakkan gelas minumannya ke atas meja didekat mereka. "Setidaknya itu menjawab pertanyaanku mengapa ia membatalkan rencana pertunangannya."

"Aku tahu tentang tradisi kerajaan." Tidak perlu informasi dari orang lain, sejak awal Gabrina selalu ragu dengan perbedaan status diantara mereka. "Dan aku tidak ikut campur dengan pengambilan keputusan mereka – maksudku, Allesia dan Dominic."

Perubahan nada bicara Gabrina yang tidak nyaman sebenarnya tidak terlalu kentara, tetapi ia bisa menangkapnya samar. Hervé berdeham, "Dominic adalah anakku yang paling .. pendiam dibandingkan lainnya, Gabrina. Mungkin definisi pendiam diantara kita berbeda, tetapi dibandingkan dengan putra sulung dan putri bungsuku, Dominic cenderung mengatakan sedikit kata-kata di masa kecilnya." Gabrina masih terdiam mendengarkan. "Kurasa kamu mengetahui apa yang terjadi antara Dominic dan ibunya?"

Dari sudut matanya ia melihat Gabrina mengangguk kecil. Hervé menarik napas dalam-dalam. "Posisiku sangat sulit. Bagaimanapun aku harus menjadi Raja dan antara Dominic dengan Jeanne, keduanya adalah orang dengan latar belakang yang sama."

"Bayangkan anak remaja yang mengetuk pintu ruang kerjaku di dini hari." Saat itu ia masih terjaga di ruang kerjanya. Hervé terlalu lelah, ia tidak menjawab ketukan tersebut namun tenggorokannya tercekat saat melihat Dominic dengan kantung mata hitam, tubuh kurus dan rambut acak-acakan muncul dari balik pintu itu. "Aku tidak ingat kapan terakhir kali melihatnya menangis. Kupikir Dominic sakit karena imunnya rendah, atau karena ia mencoba makanan aneh lagi secara diam-diam. Tapi malam itu, semua asumsiku salah. Dia bahkan belum belum mencapai usia belasan tahun saat menyadari skandal istriku. Ia tidak merengek, Gabrina. Ia menyerah."

"Dan aku memutuskan untuk egois. Bagaimanapun aku memiliki harga diri sebagai pria untuk menjaga keutuhan keluarga kecilku. Ada harga yang harus ditebus olehku dan Jeanne atas kesalahan kami, dan itu jauh lebih pantas dibandingkan harga dari seorang putraku yang berniat melepaskan statusnya."

"Aku kehilangan momen untuk melihatnya bertumbuh. Dan sangat menyakitkan melihat darah dagingku sendiri membatasi interaksi kami." Hervé tertawa kering, sarat rasa sakit. "Tapi kami belajar. Kami mencoba kembali. Kami menunggu anak kami. Dan apa yang kulihat tahun lalu, aku tidak pernah melihat Dominic begitu hidup."

Gabrina masih terdiam untuk mendengarkan Hervé. "Aku mencoba memberitahumu sekarang – disaat kamu belum – disaat ia – disaat kalian belum menikah. Aku perlu tahu apakah kamu tahu apa yang harus kamu hadapi dan apa yang akan kamu relakan." Hervé terlihat khawatir dari sorot matanya dan Gabrina mampu menangkap hal tersebut. "Aku tahu apa pekerjaanmu, Gabrina. Dan kutebak kamu pasti memiliki rencana untuk membuka perusahaan sendiri? Terlebih juga, kamu adalah ahli waris satu-satunya dari keluarga besarmu. You have so many things in your hand right now. Apa yang akan kamu lakukan dengan itu semua ketika kalian menikah?"

Endless LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang