67/99 She can drive, but few know it.
68/99 This is what I'm worried about, she didn't sleep well so she prepared some sleeping pills for herself.
69/99 A woman with a very traumatic past and I want to let her know that I am there for her.
____
"What's your plan today?" Menyetel dengan volume terkeras, Gabrina kemudian meletakkan ponselnya yang memutar rekaman suara yang dikirimkan oleh Dominic satu jam yang lalu. "Aku dan kru baru selesai membuat set untuk wawancara Tamia dan lima menit lagi kami akan memulai take pertama. She practice well – dan dia bertanya kepada aku tentang kamu." Kemudian Gabrina yakin ia mendengar kekehan dari pria tersebut. "Dia bertanya apakah ia boleh melihat sesi rekaman kamu nantinya dan aku tidak tahu harus menjawab apa. Menurut kamu bagaimana?"
Ia membuka tas plastik berisi dua jenis kain yang telah dipersiapkannya dari kemarin. "Dua hari akan terasa lama sekaligus cepat bagi aku, Gabrina. I'm counting down the days." Rekaman itu berakhir dan pipi Gabrina memerah tanpa ia sadari. Setelah berpikir menganalisa kembali desain drapping yang akan dibuat, ia kemudian menyeret dressform dari pinggir ruangan.
"Butuh bantuan?"
Gabrina berbalik dan mengangkat sebelah alisnya, "Oh, hei."
"Hanya hei?" Dengan satu ransel menggantung di satu lengan ia bersandar di pintu yang terbuka. Tidak ada Jeremy didepan ruangan Gabrina. "Lo tidak terlihat terkejut melihat gue disini."
"Memangnya lo berharap apa, Ben?" Kini ia berkacak pinggang setelah dressform berdiri ditempat yang ia inginkan. "Kenapa lo kesini?"
"Ada meeting dengan divisi pemasaran," balas Benedict dengan singkat. "Acara utama dari anniversary Pacific belum dimulai, masa co-creative director yang akan merilis limited product sendiri tidak tahu?"
"Lalu apa yang lo lakukan disini bukannya segera pergi?"
"Gue hanya ingin bilang kalau kita perlu bertemu." Benedict kini masuk dan menutup pintu ruangan ini. "Lo tidak pernah merespon pesan-pesan gue."
" ... "
"Jangan hindari gue lagi, Gabrina." Benedict berdecak dan melipat kedua tangannya didepan dada. "Harus berapa kali gue mengingatkan lo untuk tidak menghindar dari orang-orang yang seharusnya tidak perlu dihindari?"
Gabrina mengalungi sebuah meteran kain di lehernya . "Lo aneh tahu," Gabrina mengernyit seolah Benedict – makhluk yang baru kembali dari Kairav – adalah seseorang yang tidak seharusnya berada di ruangannya. "Untuk apa elo berada disini bukannya di ruang meeting bersama pemasaran? Cepat pergi atau bahkan Charleen bisa marah ke gue juga karena meeting divisi lain menjadi telat."
"Kita bahkan harus membahas kenapa lo menolak uangnya. Secara hukum itu adalah hak yang harus lo terima."
"Duh, nggak perlu."
"Gabrina, gue serius–" ucapan Benedict terhenti saat melihat ponsel Gabrina menyala dan wanita itu mengambil ponselnya – Gabrina tersenyum tipis saat membaca suatu hal yang Benedict tidak ketahui.
"Apa salahnya kita bertiga makan bersama?" Benedict masih berusaha, "Apa karena elo sekarang bersama si Pangeran?"
Gabrina menghentikan kegiatannya seketika itu juga, ia terlihat membuka mulut tetapi Benedict lebih dulu bersuara, "Gab, tentu saja gue tahu. Gue, Canale – I have my own circle of people in the industry and it wasn't hard to figure that out from Adam."
Pandangan Gabrina kemudian tertuju sepenuhnya kepada Benedict. "Ini bukan tentang hubungan gue dengan dia, Ben."
"Lalu apa?" Pintu ruangan Gabrina tertutup semenjak kedatangannya disini sehingga ia berharap Jeremy – atau yang lainnya – tidak memotong pembicaraan mereka. "Apa ada hal lain yang elo khawatirkan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/213146690-288-k883987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Lullaby
ChickLitEndless Lullaby | Mint Series #1 © 2020 Grenatalie. Seluruh hak cipta.