Pradigta family

2.1K 48 6
                                    

-Gimana sih rasanya jadi anak cewek satu satunya di kelurag??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Gimana sih rasanya jadi anak cewek satu satunya di kelurag??

-Enak banget abangnya banyak!

-Pasti jadi tuan putri ya di rumahnya??

Begitulah ucapan orang-orang kepada karina.

Karina hanya bisa tersenyum manis kearah mereka semua. Tidak ada jawaban satupun dari mulut karina yang keluar.

Rianti—bundanya karina, dia tersenyum manis kearah anak gadisnya itu. Mengusap punggung anak gadisnya sambil berucap, "Semua abang nya sayang sama karina, ya mungkin ada juga yang sering  jailin karina, atau bikin karina kesel. Namanya juga anak-anak."

"Wah, hebat ya kamu Rianti. Selain anak kamu yang ganteng ganteng dan cantik, mereka semua juga udah sukses sukses. Apalagi Abian. Udah sopan, ganteng terus jadi dokter lagi di rumah sakit ternama di ibukota." ucap salah satu teman Rianti.

Rianti hanya bisa mengangguk saja sambil tersenyum malu, dia juga sangat bersyukur meliliki anak yang begitu hebat-hebat.

"Karina, kamu harus lebih hebat dari kakak-kakak kamu nanti."

Jujur saja karina tidak suka dengan ucapan tersebut. Kenapa dia harus berucap seperti itu?? Bukan kah semua orang memiliki jalan masing masing untuk sukses??

"Semoga aja tante."

Tak lama, Galen—suami Rianti, sekaligus ayah karina menelpon Rianti untuk memberitahunya kalau dia sudah ada di luar untuk menjemput.

"Yaudah, kalau begitu aku sama anak aku pulang dulu ya, mas galen udah nunggu aku diluar." pamit rianti kepada teman-teman arisannya. "Iya hati-hati."

Rianti dan karina pun keluar dari caffe tersebut.

Ini yang membuat karina males jika harus menemani bundanya itu arisan. Mereka semua pasti selalu membanding-bandingkan anak-anak nya mereka sendiri dengan yang lain.

Rianti dan karina pun masuk kedalam mobil. Galen yang tak sengaja melihat wajah putri bungsunya itu hanya ditekuk pun bertanya kepadanya, "loh, ini anak ayah kenapa, kok cemberut gitu?" tanyanya.

"Ayah tau gak? Semua temennya bunda itu ngomongin anak-anaknya sendiri."

"Ya bagus dong, itu kan anaknya. Kalau anak orang lain baru itu salah sayang." sahut galen dengan santainya.

"Tapi ayah, mereka itu malah ngebanding-bandingin anak anaknya." kesal karina.

"Yaudahlah biarin aja, namanya juga ibu ibu, kalo di tegur pasti marah." ucapan galen itu membuat rianti melirik suaminya dengan penuh tanda tanya. "Maksud kamu mas?"

"Maksud aku, yaudah biarin aja mereka mah, asal kamu jangan kaya gitu. Gak boleh ngebanding-bandingin anak anak sama anak yang lain." jelas galen.

"Ya gak mungkin lah mas, aku malah bangga sama anak-anak."

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang