Adzan subuh sudah berkumandang. Abian sedang memeriksa adik-adiknya takutnya ada yang tidur lagi setelah solat subuh.
"Gimana adik-adik kamu udah solat subuh semuanya?" tanya rianti yang sedang memasak sayur untuk sarapan.
"Udah bun." jawab abian.
"Bunda butuh bantuan bian?" tanya abia menawarkan dirinya sendiri untuk membantu ibunya.
"Enggak usah sayang. Bunda udah hampir selesai kok. Mendingan sekarang kamu siap-siap buat berangkat kerumah sakit saja."
Abian hanya mengangguk lalu berjalan kearah meja makan. Disana sudah ada Aldi yang sedang membaca berkas-berkasnya.
"Lagi apa dek?" tanya abian basa-basi.
Aldi melirik kearah abian sekilas lalu kembali fokus membaca berkasnya. "Hari ini ada meeting. Gue lagi ngecek aja." jawabnya sambil fokus mengecek berkas.
Taklama Riyan keluar dari kamarnya lalu nenghampiri abian dan juga aldi. "Tumben bang bian belum siap?" herannya.
"Hari ini bang bian berangkatnya siangan. Mungkin jam 9an." jawab abian sambil mengemil makanan yang bundanya sudah buatkan.
"Ngapain di?" tanya Riyan kepada aldi. "Masih pagi udah sibuk aja?"
"Ngecek berkas, buat meeting." jawabnya apa adanya.
Waktu terus berjalan kini semua seluruh anggota kelurga pun sudah berkumpul di meja makan seperti biasa untuk sarapan pagi bersama.
Rianti menyiapkan makanan untuk sang suami—Galen.
"Hari ini kamu jadi mau arisan?" tanya galen kepada sang istri. Rianti pun mengangguk dengan pertanyaan suaminya tersebut.
"Iya.""Dirumah?" tanyanya lagi.
"Iya disini aja. Soal nya temen-temen aku maunya disini. Udah lama juga gak kesini."
"Temen-temen bunda mau kesini?" tanya Abian yang tak sengaja mendengar obrolan kedua orang tuannya.
"Iya sayang. Udah lama temen buda gak main kesini. Makanya sekalian aja arisannya disini." jawab rianti.
"Banyakan bun?" tanya Karina penasaran.
"Enggak cuman 10 orang saja."
"Bun, kayanya nanti pulang regan bakal telat." Regan menatap bundanya. Sementara Rianti menatap anaknya bertanya. "Loh kenapa?"
"Mau kebengkel. Mau service motor. Lupa belum di service" jawabnya.
"Uangnya ada nak?" tanya Galen. Regan hanya mengangguk. "Bang Aldi kemarin kasih uang buat service motor ke bengkel."
"Revan juga mau ikut sama bang regan?" tanya Rianti memastikan.
"Gak usah. Revan langsung balik aja sama rina nanti." jawab regan cepat.
"Kenapa?" Heran Riyan.
"Dia tuh suka protes kalau ikut service motor, lamalah, bosenlah. Jadi gak usah ikut. Repot." jelas Regan.
"Kamu udah gak marahkan sama revan?" tanya Ezio tiba-tiba kepada regan. Pasalnya regan terlihat berbeda kepada revan.
"Enggak— Mungkin." jawab Regan sedikit tidak meyakinkan.
"Kok, mungkin?" heran Ezio. "Revan kan udah minta maaf?!"
"Iya,iya. Udah gue maafin."
"Bohong banget!" sahut revan yang sedaritadi hanya diam.
Mereka pun menatap revan penuh tanya. "Maksudnya gimana?" Kini giliran abian yang bertanya kepada adiknya itu.
"Semalem gue mau coba minta maaf lagi, eh kamarnya malah dikunci. Gue pikir udah tidur, eh taunya enggak." jelas Revan.
![](https://img.wattpad.com/cover/321835762-288-k15825.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜