8

334 16 0
                                    

Aldi tengah sibuk diruangan pribadinya. Hari ini ia akan melakukan pertemuan dengan beberapa rekan bisnis ayahnya.

Ada beberapa file yang harus aldi selesaikan hari ini juga. Kedua orang tuanya juga bilang kalau mereka sedang berada di perjalanan untuk pulang.

Sepulang nya dari luar kota, Galen—ayah aldi, datang langsung mengunjungi kantor untuk membantu anak ke empatnya itu.

Aldi langsung saja menghampiri ayahnya yang sudah tiga hari ini tak ia temui. "Bagaimana nak? Ada masalah?" tanya galen setelah melakukan temu kangen.

"Tidak ayah. Semua sudah selesai." jawab aldi mantap. Galen tersenyum bangga kearah aldi. Aldi memang anak yang bisa dia andalkan dalam masalah kantor seperti ini.

"Bagaimana kabar kamu dan yang lainnya?" tanya Galen. Mereka berdua duduk di salah satu sofa yang tersedia di ruangan aldi. "Kita baik, yah."

"Ayah benar-benar kangen dengan kalian." Aldi hanya tersenyum manis kearah ayahnya itu. "Apa kamu akan berangkat sekarang?" tanya Galen memastikan. "Aku akan berangkat sekarang yah."

"Apa perlu ayah temani?" Galen mencoba menawarkan diri kepada anaknya itu. Siapa tau Aldi membutuhkan dirinya untuk meeting kaliini. "Tidak perlu yah, lebih baik ayah pulang saja istirahat."

Galen hanya mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, ayah akan pulang dulu kalau begitu."

Mereka beranjak dari dukuknya, Aldi pun mengantar galen kedepan pintu ruangannya. "Kalau ada apa-apa, kamu langsung hubungi ayah saja ya?"

Aldi mengangguk dan tak lupa dengan senyum manisnya itu. "Itu pasti yah."

...

Aldi sudah sampai di salah satu caffe ternama di ibu kota. Kaliini dia akan melakukan pertemuan dengan rekan bisnisnya itu di caffe blue.

Ditempat yang sama Regan,Revan dan Gavin berjalan masuk kedalam caffe. Seperti ucapannya tadi pagi regan ingin menemui teman perempuannya itu.

Mereka duduk disalah satu tempat yang sedikit lebih pojok.

"Jadi gimana van, lu marah gak denger abang lo ini pernah ikut balapan?" tanya Gavin kepada revan. Revan melirik kearah kakaknya itu. "Gue sih gak bakal marah, cuman gak tau keluarga gue yang lain." balas revan.

"Iya juga sih, hahaha!"

Taklama orang yang mereka tunggu pun akhirnya datang juga. "Guys!!! Sorry ya telat." ujar sera tiba-tiba.

"Kita juga baru yampe kok." jawab gavin.

Sera kaget melihat kehadiran Revan yang tak ia kenalin. Dengan cepat regan pun memperkenalkan adik nya tersebut. "Oh iya, kenalin dia adik gue." ujar regan memperkenalkan revan kepada sera.

"Hai, gue sera!"

"Revan."  sera hanya tersenyum saja mendengar nama revan. "Seneng bisa kenal sama lo."

"Dia satu kelas sama kita." ujar gavin memberitahu seru.

"Oh jadi lo satu kelas sama kakak lo sendiri?" tanya sera sedikit penasaran. Revan hanya mengangguk saja. "Gimana ser, lu berangkat kapan?" sahut regan.

"Gue berangkat besok pagi."

"Bakal lama?" kini giliran gavin yang bertanya.

"Ya mungkin. Gue juga belum yakin sih lama enggaknya." Jujur saja sebenarnya dia malas sekali pergi keluar negri, namun ini merupakan kesempatan yang baik untuknya.

"Gue mau ngasih sesuatu buat lo." Sera menatap bingung kearah regan. Apa??

Regan memberikan kotak kecil kepada sera. "Apa nih?" herannya.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang