37

282 12 0
                                    

Setelah Adzan magrib, Regan turun dari atas menggunakan sarung dan juga baju koko miliknya. Terlihat tampan dan Rapih.

Rianti yang sedang duduk mengobrol dengan Karina pun menatapnya terpesona.

"Masyaallah anak bunda mau kemana? Udah rapih gini?"

Regan tersenyum manis kearah bundanya itu. "Ada pengajian bulanan di masjid belakang bun."

"Loh, abang-abang yang lainnya gak diajak?" heran karina.

"Si revan udah diajak, cuman katanya lagi males."

"Bang reynal?" tanya karina lagi.

"Masih ada tugas." jawab regan apa adanya.

Taklama Galen sang ayah keluar dari kamarnya, sama seperti Regan. Galen juga sudah terlihat Rapih dengan baju kokonya.

"Ayah juga ikut sama bang regan?"

Galen mengangguk dengan pertanyaan Anak bungsunya itu. "Iya, ayah di undang sama pak Rt buat ngaji bulanan di masjid belakang."

"Oh iya yang lainnya pada kemana?" heran galen.

"Abian, Ezio,dan Aldi. Belum pulang. Masih ada urusan, terus Riyan kan gak pulang, karena ada acara lomba dance."ujar Rianti.

"Revan sama reynal?" tanya Galen lagi.

"Gak mau katanya yah, bang rey lagi sibuk nugas. Kalau si bayi besar lagi males." jelas regan.

"Yaudah kalau gitu, kita berdua aja. Ayok bang. Takut telat." Galen pun merangkul bahu Regan untuk berjalan beriringan.

"Bun kita berangkat dulu ya. Assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam."

Galen dan regan pun pergi dari hadapan Rianti dan karina.

"Yaudah sayang. Bunda mau kedapur dulu." karina pun hanya mengangguk iya. Sementara dia kembali duduk melanjutkan aksi menontonnya lagi.

...

Galen dan Regan telah sampai di masjid belakang. Sudah ramai ternyata. Mereka berdua pun duduk di tempat yang sudah di sediakan.

Pengajian bulanan ini dilakukan oleh setiap warga komplek. Komplek yang keluarga Pradigta tempatin ini sangatlah nyaman. Berbeda dengan komplek-komplek yang lainnya.

Banyak sekali acara bulanan atau tahunan yang mereka sering lakukan. Selain warganya yang rukun. Mereka juga selalu melakukan gotong royong untuk menjaga lingkungan komplek agar tetap terjaga.

Bahkan bukan hanya itu saja. Keluarga Pradigta juga merupakan kelurga yang secara tidak langsung selalu dihormati oleh yang lainnya. Bukan karena mereka orang kaya. Namun melainkan karena kedermawanan mereka.

Selalu bersikap baik, rendah hati. Dan juga selalu ikut berbaur dengan warga yang lainnya.

"Kok cuman berdua pak galen?" tanya Pak Rt yang duduk di sebelah Galen.

Galen terdenyum lalu berkata. "Iya, anak-anak belum pada pulang dari kerjaannya. Terus kalau reynal lagi ada banyak tugas. Nah kalau revan. Biasalah anak muda kadang moodnya gak ketebak sama kita orang tua." jelas Galen.

"Nak Regan. Tidak ingin ikut duduk didepan bersama anak muda yang lainnya?" tawar pak RT.

"Oh enggak usah pak. Kesian ayah kalau di tinggal. Nanti nyariin lagi. Hehe..." jawabnya ngasal. Regan ini sering sekali bercanda dengan Pak Rt bahkan dengan warga lainnya.

Acara mengaji pun mulai dilakukan.

***
Ezio sudah sampai dirumah lebih dulu dibanding Abian dan juga kedua adiknya yang lain.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang