99

204 11 0
                                    

Karina Pradigta.

"Vi, gue mohon dengerin penjelas gue dulu."

"Gak!" Sentaknya.

"Tapi, vi—"

"Cukup ya kar! Lo itu penghianat! Sekarang terserah lo! Kalau lo emang suka sama ka Farel, ambil sana. Tapi sampai sini pertemanan kita." Setelah mengucapkan kalimat Itu Vidia pun pergi meninggalkan Karina disana sendiri.

"Vi, gue gak ada maksud.." lirihnya sambil menahan rasa sakit.

Hana berlari kearah Karina yang sedang menangis. "Kar, lo gak papa?" Tanya Hana cemas.

"Vidia, Han.. Dia gak mau temenan lagi sama gue...hiks..hiks..hikss." Karina memeluk Hana Lemas.

"Kar, gue yakin Vidia gak serius kok ngomong kaya gitu." Kata Hana sambil mengusap punggung Karina lembut.

Entah apa yang terjadi. Semuanya terjadi begitu saja. Selama ini Karina selalu berusaha untuk menghindari ajakan-ajakan Farel. Namun laki-laki itu selalu memaksa dan tidak mau di bantah.

Alhasil Karina pun hanya menurut saja.

Vidia tak sengaja melihat Karina tengah duduk berdua di taman dengan Farel. Mereka saling tertawa satu sama lain. Hal itu membuat Vidia cemburu dan salahpaham kepada Karina.

...

Zaki berjalan kearah Karina yang tengah melamun.

"Kar?" Panggilnya.

Lamunan itu pun terbuyarkan begitu saja.

"Zak? Ada apa?"

Zaki duduk di sebelah Karina. "Lo gak papa? Akhir-akhir ini gue sering liat lo ngelamun. Ada apa?"

Karina hanya menggeleng kecil. Lalu tersenyum kearahnya. "Gak papa kok." Jawabnya bohong.

"Hana sama Vidia mana?"

"Hana lagi beli makanan. Kalau Vidia—" ucapannya terhenti ketika Farel Tiba-tiba saja datang.

"Gue ada perlu sama lo kar." Kata Farel datang-datang.

"Ada apa kak?"

Farel meraih tangan Karina berniat untuk mengajaknya pergi. Zaki yang melihat pun menatap mereka secara bergantian.

"Kakak mau ajak aku kemana?" Tanya Karina kebingungan.

Namun Farel tak menggubris ucapan Karina barusan. Ia malah sibuk menarik karina membawanya ke taman Belakang.

Dilepaslah tangan Karina itu. Farel menatap Karina dalam. "Ada apa kak?" Tanya Karina lagi.

"Gue suka sama lo."

Karina terdiam membisu. Apa dia tidak salah mendengar???

"Gue gak maksa lo buat bales perasaan gue barusan. Tapi jujur gue suka sama lo kar."

"Kak?"

"Aku gak bisa." Kata karina dengan cepat.

"Kenapa?"

"Aku gak suka sama kakak."

"Lo gak suka sama gue?" Tanya Farel mengulang.

Karina hanya mengagguk saja. "Aku juga gk bisa pacaran sama kakak." Ujar Karina memberitahu.

Bugh!!

Farel tersungkruk kebawah akibat pukulan tiba-tiba dari Regan.

Regan menarik kerah baju Farel kuat. "Berani lo nembak adik gue! Huh?!!"

"Re,.."

"Apa?! Gue ingetin lagi sama lo ya anjing! Jangan pernah deket-deket sama adik gue! Paham lo?!!"

Karina menarik Regan paksa. "Bang Regan! Udah dong!" Katanya memisahkan.

Revan membantu Karina menarik Regan dari Farel.

"Bang, udah bang."

"Denger ya lo Farel. Gue tau kita temenan. Tapi gue gak suka lo deket-deket adik gue! Apalagi lo nembak dia. Ngajak dia pacaran segala! Dia masih kecil!!" Sentaknya.

"Tapi Re, gue janji bakal jagain Karina."

"Diem lo anjing! Gue udah bilang dia masih kecil! Masih belum ngerti lo sama ucapan gue barusan, Huh?!" Regan benar-benar Emosi mendengar ucapan Farel tersebut.

"Rel! Mendingan lo jauh-jauh dari Karina. Dan jangan ganggu dia lagi!" Tegas Revan.

Regan dan Revan mengetahui Karina di bawa Farel ketaman belakang karena di beritahu oleh Vidia. Teman adiknya itu.

Dengan cepat Regan dan Revan pun pergi menghampiri Karina.

Mereka berdua mendengar semua obrolan Adiknya itu dengan Farel.

"Dengan cara ini lo gak akan bisa deket sama kak farel lagi."








Jangan lupa vote:)

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang