Semuanya sudah menyelesaikan Tugasnya masing-masing. Kini waktunya makan siang. Jam 9 siang merupakan waktu yang pas untuk mereka makan bersama setelah melakukan banyak tugas Rumah.
Tak sengaja Abian melihat Regan pergi berjalan naik keatas. "Mau kemana dek?"
"Ambil hp."
"Sekalian bangunin Revan. Buat makan "
"Iya."
Regan kembali melanjutkan jalannya lagi menuju kamar. Sebelum pergi membangunkan Revan. Ia, terlebih dahulu pergi menuju kamarmya sendiri untuk mengambil Handphonenya.
Setelah itu baru dia berjalan pergi untuk membangunkan bayi besar Pradigta.
Regan masuk begitu saja. Melihat suasana kamar yang masih gelap. Dia pun berjalan untuk membukakan tirai kamar jendelanya.
Cahaya matahari masuk dengan silau menuju wajah tampan Revan. Dia pun membalikan wajahnya menunggungi cahaya tersebut.
"Bangun!!!" Ujar Regan berjalan mendekati Revan.
Tak ada jawaban. Regan pun mengguncangkan bahu Revan. "Bayi bangun!"
"Euh.."
Regan menghampit kedua pipi Revan menggunakana sebelah tangannya lalu memotretnya.
"Cepet bangun. Ini udah siang!" ujar Regan lagi."Euh... Gue masih ngantuk!" kesalnya..
"Dih, ini udah siang Revan! Cepet bangun!"
Bukannya bangun. Revan malah menarik selimutnya itu untuk menutupi wajahnya.
Terlintas ide jail di otak Regan. Ia pun tersenyum smirk kearah wajah Revan yang tertutup oleh selimut.
Dengan cepat dia pun membuka pelan selimutnya tersebut. Berhati-hati, takutnya Revan terbangun. Dan malah menarik kembali selimutnya lagi.
Setelah selimut itu terbuka. Regan langsung saja naik keatas kasur lalu menarik kedua tangan Revan secara tiba-tiba hingga dia terduduk dengan kagetnya.
Bisa kalian bayangkan bagaiman keadaan Revan saat ini. Kaget, kesal. Dan bingung tak karaun.
Regan hanya tertawa puas saja melihat wajah panik Revan.
"Anjing lo bang!" kesalnya. Dia pun melempari Regan dengan bantal miliknya..
"HHAHAHAH!!!"
"AH, ANJING KESEL BANGET GUE SAMA LO!!" Umpatnya sambil meninggikan suaranya kesal.
Sebelum Revan ngamuk lebih banyak lagi. Dengan Cepat Regan pergi berlari kebawah untuk berlindung dari amukan bayi besar.
Revan pergi menyusul Regan walaupun nyawanya masih belum terkumpul sepenuhnya. Dia juga ikut berlari sambil marah-marah gak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfichanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜