3

425 18 0
                                    

Karina mendapat hukuman di sekolah karena barang bawaannya kurang lengkap. Dia menggerutuki dirinya sendiri karena telah lupa dengan tugasnya itu.

Sial kena hukuman juga kan akhirnya. Mana cewek sendiri lagi.

Yang dihukum hari ini ada sekitar 6siswa, 5laki dan 1 perempuan. 1 perempuan itu Siapa lagi kalau bukan karina Pradigta.

Malu??

Itu yang saat ini karina rasakan. Berharap ada keajaiban yang akan datang.

"Kamu?!"

Karina yang merasa ditunjuk pun melihat kearah orang tersebut dengan raut wajah takut. "I-iya kak?" jawabnya sedikit gugup.

"Siapa nama kamu?"

"Ka-karina kak."

Orang itu pun mulai menuliskan nama karina disalah satu kertas yang ia pegang.

"Kamu dapat hukuman bersihin toilet nanti pulang sekolah." ujarnya kepada karina. Karina yang mendengar hukumannya itu pun sedikit kaget. Bersihin toilet sendirian maksudnya??

"Jangan coba coba buat kabur." tegasnya.

Karina hanya bisa mengangguk pasrah saja. Lagian ini juga kesalahan nya sendiri yang terlalu pelupa.

Karina pun duduk kembali ketempatnya. Hana yang melihat raut wajah temannya itu murung pun langsung memberikan semangat kepada karina. "Kar, tenang aja nanti gue temenin. Cuman gak mau bantuin. Nemenin lu aja. Ya??" bisik hana kepada karina. Karina hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Itu juga masih untung hana mau menemaninya nanti.

...

Jam sudah menunjukan pukul 10:00
Hari ini karina dan hana membawa bekal makan siang dari rumah, karena mereka takut kejadian kemarin akan terjadi lagi.

"Lu bawa apa han?" tanya karina kepada hana.

"Nih nasi goreng. Lu apa kar?"

"Sama, biar gampang aja." jawab karina.

Sepulangnya dari pasar tadi pagi. Karina meminta tolong lagi kepada abian untuk membuatkannya nasi goreng untuk ia bawa bekal kesekolah. Dengan senang hati abian mau membuatkan bekal makan siang untuk adik bungsunya itu.

"Kar, buat bawaan besok lo jangan sape lupa lagi." ujar hana mengingati karina agar karina tidak mendapatkan lagi hukuman seperti sekarang.

Karina yang mendengar ucapan hana pun hanya mengangguk. "Iya."

***
Revan dan riko hanya duduk terdiam menonton teman temannya yang sedang sibuk bermain bola basket dilapangan. Karna pembelajaran belum kondusip mereka pun mengisi waktu luang mereka dengan cara bermain bola basket.

Riko yang sedari tadi sudah bosan pun melirik kearah revan. "Van ayok ikut gabung sama yang lain!" ajaknya kepada revan. "Males." jawab revan dengan singkat.

Riko pun bangkit dari duduknya."yaudah gue kesana dulu." Riko pergi meninggalkan revan sendirian di pinggir lapangan.

"Rik gantiin gue." regan yang sudah mulai kelelahan pun pergi berjalan kearah adiknya yang duduk sendirian.

Regan duduk di dekat revan dengan deruan nafas yang masih belum teratur baik.

"Gak mau main?" tanya regan kepada revan. Revan yang baru saja menyadari kehadiran abangnya itu pun hanya menggeleng saja.

"Bang?" panggil revan kepada regan.

"Hmm.."

"Kemarin si gavin ngomong apa sama lo bang?" tanya Revan sedikit penasaran.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang