"Makasih ya bang riyan udah mau anterin adek." ujar karina kepada abangnya itu. Riyan hanya tersenyum saja menanggapi ucapan adiknya itu.
"Kalau gitu adek masuk dulu ya?" pamit karina. Karina pun menyalami tangan abangnya itu. "Assalamualaikum?"
"Waalaikumsalam. Semangat belajarnya." jawab riyan dengan senyum manisnya.
Karina keluar dari mobil abangnya itu. Dia pun pergi masuk kehalaman sekolahnya itu.
Berjalan sendiri melewati koridor menuju kelasnya. Masih terlihat sepi dan belum begitu ramai.
"Tunggu?!" ujar seseorang entah kepada siapa. Namun karina dengan spontan berhenti lalu menatap orang tersebut.
"Kakak panggil saya?" tanya karina memastikan.
"Iya, kamu anggota osis yang barukan?" tanyanya kepada karina.
"Iya kak, ada apa ya?"
"Bisa minta tolong?" tanyanya. "Sebelumnya nama lo siapa?" lanjutnya.
Karina menjulurkan tangannya itu berniat untuk berkenalan. "Aku karina kak."
Dengan senang hati orang itupun menerima uluran tangan karina. "Gue gita." balasnya.
"Kakak mau minta tolong apa ya?"
"Ini lo bisa bantuin gue buat tulis data-data anggota osis yang baru. Mumpung bel masuk masih lama. Terus kebetulan juga gue ketemu sama lo. Biar cepet selesai juga." ujar gita to the point.
"Boleh kak, mau dimana?" tanya karina.
"Ruang osis aja, gimana?"
"Baik." karina dan gita pun berjalan kearah ruang osis.
Sesampainya disana mereka berdua mulai merekap ulang data-data yang sudah gita siapkan. Gita sangat senang dengan hasil kerja karina, karna bisa dilihat dari hasil kerjanya yang begitu sangat rapi dan juga tersusun.
"Kayanya lo udah biasa banget ya ngerjain yang kaya gini?" tanya gita.
Karina melirik kakak kelasnya itu. "Iya kak, kebetulan dulu waktu masih smp aku juga pernah ikutan anggota osis juga."
"Oh, sebagai apa?"
"Sekertaris." jawabnya jujur.
"Waw, bisa dong lo jadi penerus gue, hahah." ujarnya bercanda. Karina hanya tersenyum saja menanggapi ucapan kakak kelasnya itu.
Akhirnya kerjaan mereka pun selesai dengan cepat. "Thank ya karina, udah mau bantuin gue?"
"Iya sama-sama kak."
"Kalau gitu aku permisi kekelas dulu ya kak." ujar karina berpamita. "Oke."
Karina pun berniat untuk keluar, namun saat ingin membuka pintu tiba-tiba saja pintu terbuka dari luar. Hal itu menyebabkan pintu tersebut tak sengaja mengenai jidat karina. "Aw.." lirihnya.
"Sorry,,,sorry,,,sorry. Lo gak papa?" tanyanya khawatir.
Karina mengusap jidatnya yang barusan terkena pintu. Sedikit merah namun karina mencoba untuk terlihat biasa saja.
"Gak papa kok kak." bohongnya.
"Yakin? Sorry ya. Gue gak tau kalau lu mau keluar."
Gita pun menghampiri keduanya. "Ada apa?" tanya gita penasaran..
"Yaampun kar, jidat lo merah. Lo gak papa?" tanya gita memastikan.
Karina hanya menggeleng tidak saja. "Gak papa kak." balasnya.
Kini tatapan gita berpindah kearah orang yang sudah membuat karina terluka. "Lo gimana sih rel, gak liat apa kalau ada orang?"
"Ya enggak lah, orang gue diluar. Gak tau juga kalau dia ada di depan pintu." jawabnya apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜