83

237 14 5
                                    

"Waw!! Itu beneran si Regan sama si Revan??? Mereka main bareng?"

"Regan ganteng banget ya Tuhan!!!"

"Revan juga sama gak kalah Ganteng!!!"

"Mereka Beneran Adik kakak???"

"Sumpah! Mereka Tipe gue banget!!!"

"REGAN REVAN! I LOVE YOUUU!!!!"

"Kalau gak dapet kakaknya adiknya juga gak papa!!"

"Upin ipin!!! Semangat lu berdua!" teriak Riko.

"Abang Regan, Adek Revan. Semangat Anjing!" Teriak Yusuf sangat bersemangat Sekali.

"Jagoan gue nih bos senggol dong!" Teriak Bima.

"Lu senggol si Revan. Yang ngamuk pasti si Regan! Hahahah" Timpal Yusuf menyauti ucapan Bima barusan.

Teman-temannya hanya tertawa ngakak. Bahkan semua orang pun juga ikut tertawa, Emang benar begitu bukan??

Begitulah teriakan-teriakan mereka kepada Regan dan Revan.

Mereka tengah bersiap-siap di pinggir lapangan. Entah mengapa detak jantung Revan berdetak begitu kencang. Mungkin dia grogi. "Santai aja. Gak usah tegang kaya gitu." Sahut Regan kepada sang Adik.

Revan hanya mengangguk saja. Ia juga tak begitu yakin.

Sampai saatnya pertandingan pun akan segera di mulai. Sebelum di mulai, Regan menepuk bahu Revan memberinya semangat. "Gue akan ada terus di belakang lo!" Bisiknya.

"Iya bang."

Regan pun mengangguk setelah mendapat jawaban dari Revan.

Pertandingan di mulai. Semua berjalan dengan Lancar.

Benar saja dugaan dari pak Ganjar. Regan dan Revan benar-benar hebat dalam bermain bola basket. Mereka sangat kompak satu sama lain..

Regan bangga melihat Revan yang terus-terusan bisa mencetak ponit.

Begitu pula dengan Revan. Dia senang sekali abangnya itu terus-terusan memberikannya bola untuk mencetak ponit.

Tapi tidak Dengan Dino.

Ya, lagi-lagi orang itu selalu saja tidak suka dengan Regan dan Revan. Apalagi banyak orang yang memberi dukungan kepada kedua kakak beradik tersebut. Mungkin dia merasa tersaingi.

Saat Revan ingin mencetak point untuk yang kesekian kalianya, Tiba-tiba saja dia di dorong Oleh Tim lawan, Revan pun terjatuh juga.

"Dek!" Regan berlari kearah Revan yang tengah menahan rasa sakit di bagian kakinya. Mungkin terseleo.

"Lu gak papa?" Tanyanya panik.

"Sakit bang." Rengeknya.

Regan melihat kearah kaki Revan yang sepertinya terluka.

"WOY ANJING! LU BISA MAI GAK, HUH?!!!" Sentak Regan kepada orang yang sudah membuat adiknya itu terluka.

"Lebay banget, baru juga gitu!" Jawabnya tak perduli. Jelas Regan sangat geram mendengar ucapanya itu.

Regan pun bangkit berdiri lalu menarik kerah baju orang tersebut. "NGOMONG APA LU BARUSAN, HUH?!"

"L E B A Y!!!"

BUGH!

Satu pukulan berhasil lolos kearah perut orang tersebut...

Dengan cepat semua orang memisahkan Regan dan orang itu.

"Sabar Re!" tahan Baim.

"KAN GUE UDAH BILANG, LU SENGGOL ADIKNYA YANG NGAMUK KAKAKNYA!!" Teriak Yusuf di kursi penonton.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang