Hari minggu.
Regan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Kondisinya juga sudah mulai membaik. Dia juga sudah bisa melakukan aktifitasnya kembali seperti semula.
Hari ini seluruh keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga sambil mengemil makanan yang Rianti sudah buatkan.
"Ih, ini punya Adek!" Karina dan Revan tengah berebutkan satu kue tersisa buatan bundanya itu. Bahkan mereka tidak mau mengalah satu sama lain. Demi makanan.
"Bang revan harusnya ngalah sama adek!!!" Kata karina sambil terus mempertahankan kue tersebut.
"Kalau soal makanan! Ogah gue ngalah!" tegas Revan.
"Dih!"
"Udah dong masa gitu doang kalian rebutan?" Rerai Riyan. "Ih adek masih mau kue nyaaaa" Rengek karina.
Revan tetaplah Revan, walaupun karina adalah adiknya tapi kalau soal makanan tidaka ada yang namanya adik kakak dalam rumusnya tersebut.
"Gue juga masih mau!" sahutnya tak mau kalah.
"Makan yang lain aja." kata Reynal kepada kedua adiknya itu.
"Gak mau!" ujar mereka kompak secara bersamaan.
Rianti dan Galen hanya bisa menonton saja. Jika nanti mereka ikut campur, yang ada nanti anaknya itu akan marah cemberut.
"Van udah ngalah aja." kata Aldi.
"Gak!"
"Yaudah adek aja yang ngalah?"
"Gak mau!"
"Yaudah biar bunda buatin lagi kuenya. Yang itu biar bunda aja yang makan sini." Akhirnya Rianti pun mengambil alih kue tersebut. Mau tak mau kedua anaknya itu pun memberikan kue itu kepada bundanya.
"Biar bian bantuin bun." Rianti dan Abian pun bangkit dari duduknya untuk membuat kue lagi.
"Gak baik rebutan makanan kaya gitu." Tegur Ezio yang sedari tadi hanya diam.
"Abisnya bang Revan gak mau ngalah!" adunya.
"Dih, gue yang ambil duluan tuh kue!"
"Apaan, orang adek juga! Gak usah ngaku-ngaku!"
"Udah-udah. Malah ribut lagi." Riyan benar-benar pusing menghadapi adik adiknya itu. Hanya perkara makanan saja mereka sampai segitunya.
Regan hanya diam saja menyandar di bahu ayahnya—Galen. Walaupun sudah sembuh, namun nyatanya tubuhnya masih terasa lemas. Coba saja kalau dia tidak lemas seperti ini. Dia juga pasti akan ikut-ikutan seperti Revan dan karina.
"Masih pusing nak?" Tanya Galen memastikan anaknya itu yang hanya diam saja.
"Lemes aja yah." jawabnya.
"Mau makan apa?" tanya galen lagi.
Regan hanya menggeleng kecil. Nyatanya dia masih belum berserela untuk makan.
"Mau bang Riyan bikinin jus stawberry?" tawar Riyan kepada regan.
"Boleh!" Riyan pun tersenyum lalu bangkit dari duduknya untuk membuatkan jus stawberry.
"Gue juga mau dong bang! Sekalian,ya???" sahut Revan dengan raut wajah memelasnya.
"Iya, mau jus apa?" tanya Riyan.
"Mangga!"
"Adek juga mau bang!" kata karina tak mau kalah.
"Ngikutin mulu lu!" ketus Revan.
Karina memutar bola matanya malas."masalah buat lo? Bang riyan aja gak protes!" balas karina.
"Mau jus apa dek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfichanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜