Karina Tengah menunggu Abangnya menjemputnya seperti biasa. Namun Abangnya itu tak kunjung datang juga.
Handphone karina Lowbat, susah untuknya menghubungi abangnya yang lain.
Hari juga sudah semakin sore, tidak ada angkutan umum yang melintas kearah Sekolahnya.
Harusnya tadi dia terima saja ajakan Hana untuk pulang bareng kalau seperti ini jadinya.
Karina masih tetap berharap kalau abangnya itu tidak lupa menjemputnya. Siapapun.
"Kok elo belum pulang?" Heran farel yang datang menghampiri karina.
Farel datang menggunakan Motor miliknya. Dia juga baru keluar dari sekolah.
"Pulang sama siapa?" Tanya Farel lagi.
Akhir-akhir ini Farel begitu baik kepadanya. Dia juga tidak sedingin seperti dulu. Bahkan dia selalu menyapa jika tak sengaja bertemu di sekolah.
Apa mungkin karena dia tau bahwa karina ini adalah adiknya Regan. Makanya dia berperilaku seperti ini.
"Iya kak, nunggu jemputan. Tapi belum dateng juga." Jawab karina sedikit Lesu.
"Mau gue anterin balik aja? Ini Udah sore. Bentar lagi sekolah juga ditutup. Gimana?" Tawar Farel.
Apa yang harus karina lakukan saat ini. Sebenarnya Karina takut jika terpegoki lagi Oleh salah satu abangnya yang lain.
Kemarin masih untung Regan yang memergokinya. Tapi sekarang, gimana kalau abangnya yang lain? Bisa berabe.
"Gimana kar?" Tanya Farel memastikan lagi.
"Gak usah kak, takutnya abang aku nyariin aku lagi."
"Tapi ini udah sore. Mau hujan juga. Udah mendingan balik bareng gue aja. Gue gak nerima penolakan." kata Farel tak mau di bantah lagi.
"Yaudah deh. Iya."
Akhirnya Karina pun naik keatas motor Farel. "Anterinnya sampe depan komplek aja ya kak?" Kata karina kepada Farel yang tengah bersiap menghidupkan motor miliknya.
"Kenapa?"
"Gak papa. Disitu aja kaya kemarin-kemarin."
Farel mengangguk iya. Setidaknya karina bisa jaga-jaga agar tidak ada yang melihatnya nanti.
Di perjalanan karina bisa meniknati hembusan angin sore serta sunset yang terlihat begitu indah.
Farel tersenyum kearah kaca spion motor miliknya. Kebetulan kaca itu diarahkan ke wajah Karina. Makanya Farel bisa melihat jelas kalau karina sedang menikmati sunset yang indah di sore hari ini.
Entah kenapa farel suka dengan senyuman itu.
Sesampainya di depan komplek farel tak menurunkan karina seperti janjinya di sekolah. Melainkan dia melajukan motornya itu sampai menuju depan Rumahnya.
Jelas karina panik. "Loh kak, kok. Terus sih? Berhenti kak." mohonnya.
"Tanggung." jawab Farel santai.
"Tapi kak—"
Sesampainya di depan Gerbang Rumah, Karina bisa melihat disana ada Riyan dan juga ibundanya.
Riyan dan Rianti tengah mengobrol didepan teras Rumah.
"Loh itu siapa?" kata Rianti kepada Riyan.
Riyan menatap kearah gerbang dan mendapati adiknya itu turun dari atas motor laki-laki yang tidak dia kenal.
Mereka pun berjalan kearah Gerbang. Membuka gerbang tersebut lalu menatap Karina penuh tanya.
"Loh, kok gak pulang sama bang Reynal?" Heran Rianti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜