Aldi Pradigta.
"Kemarin kamu Lembur ya?"
"Iya, banyak kerjaan yang harus aku selesaikan malam itu." Jawab Aldi sambil mengunyah makanannya.
Makan siang bersama adalah suatu kebiasaan yang kini mulai mereka lakukan.
"Jangan capek-capek, Di. Nanti drop lagi badan kamu." Kata Syifa menasehati Aldi.
"Iya, Syifaa bawell." Ledek Aldi.
"Aku gak bawel ya?!"
"Kamu mau nambah lagi?" Tanya Aldi mengalihkan pembicaraan.
"Enggak deh, nanti aku gendut lagi."
"Terus kenapa kalau gendut? Selama kamu sehat, itu gak papa gendut."
"Nanti gak bakal ada yang suka sama aku Aldiiii." Ujarnya merasa Gemas.
Didunia ini hanya Silangsing dan si putihlah yang banyak dilirik orang-orang.
"Masa sih?" Goda Aldi.
"Iya"
***
Mereka berdua pergi mengunjungi Proyek yang sedang di bangun. Semuanya sudah 75%
"Jangan kesana, bahaya. Kamu di sini aja." Kata Aldi kepada Syifa.
"Yaudah aku tunggu di sini aja. Kamu hati-hati." Kata Syifa kepada Aldi.
"Kalau ada apa-apa telfon aku, ya?" Sebelum pergi meninggalkan Syifa. Aldi berpesaan kepadanya agar berhati-hati.
"Iya."
Syifa hanya diam duduk di salah satu bangku yang tersedia disana. Menunggu Aldi yang Tengah mengecek pekerjaan.
Lama syifa menunggu ia pun beranjak dari duduknya lalu berjalan kearah Aldi yang tengah mengobrol dengan seseorang.
Namun tak sengaja Syifa terjatuh karena jalanan yang Jelek.
"Aw.." jeritnya.
Aldi mendengar jeritan itu, ia pun berlari menghampiri Syifa yang masih duduk terjatuh.
"Syifaa. Kamu gak papa?" Tanyanya khawatir.
"Sakiiit." Rengeknya.
"Kan aku udah bilang. Duduk aja disana." kata Aldi sedikit mengomeli syifa.
"Kamu lama. Aku BETE sendirian disana." Jawab Syifa tak mau kalah.
"Yaudah maaf. Ayok aku bantu." Aldi pun membantu syifa berdiri dari jatuhnya.
Ia membawa Syifa ketempat semula. Syifa duduk di kursi tersebut. Sementara Aldi berlutut di hadapannya memeriksa lutut syifa yang sedikit lebam.
"Mana lagi yang sakit?"
"Gak ada. Cuman itu aja." Jawabnya.
"Yaudah kita pulang." Ajak Aldi.
"Emang udah selesai?" Tanya Syifa merasa tak enak kepada Aldi.
"Udah. Jadi kita bisaa pulang."
"Maaf ya, Di, jadi ngerepotin." Syifa menunduk sedih. Dengan cepat Aldi memberanikan diri untuk mengangkat Dagu wanita cantik tersebut. Mereka pun saling menatap
"Gak usah sedih kaya gini. Kamu gak salah."
Degh...
***
Hari ini ada Meeting dengan perusahan Mega Jaya. Perusahan milik Tuan Bimo ayah Syifa.
Aldi datang bersama sekertaris barunya. Mereka pun duduk di Ruang meeting. Menunggu Syifa dan Tuan Bimo datang.
Mereka berdua masuk kedalam Ruangan tersebut namun Syifa menatap kaget kearah seseorang yang ada di dekat Aldi.
"Viaa.."
"Syifaa..."
"Kamu ngapain disini?" Tanya Syifa tak suka.
"Loh, kalian sudah saling kenal?" Tanya Aldi.
"Dia orang yang selama ini aku ceritain sama kamu. Dia Via!" Kata Syifa memberitahu.
Aldi melirik kearah Via. Aldi pikir bukan dia orangnya, karena namanya adalah Silvia yang Aldi tau. Bukan Via.
Syifa pun duduk di tempatnya dengan perasaan jengkelnya. Dia benar-benar kesal.
Meeting berjalan dengan lancar, ya walaupun Syifa tidak mood seratus persen. Karena Ada Via.
"Syifa??" panggil Aldi kepada Syifa. Syifa pergi begitu saja setelah meeting selesai.
Hal tersebut membuat Aldi kebingunga. "Ada apa?" tanya Syifa sedikit dingin.
"Kamu kenapa?"
"Gak papa!" bohongnya.
"Maaf ya? Aku gak tau kalau Silvia itu adalah Via." Aldi merasa bersalah kepada Syifa. Iaa pun meminta maaf kepadanya.
"Itu bukan salah kamu." Jawabnya masih dengan nada dinginya.
"Syifaa. Aku mohon jangan kaya gini?" mohonya.
"Terus aku harus kaya gimana Di? Dia perempuan yang udah hancurin hubungan aku dulu." Kata Syifa sedikit membentak Aldi.
Aldi hanya diam. Dia tau betapa Sakitnya Hati Syifa saat ini.
"Aku mau pulang." Syifa pun berniat untuk pergi. Namun Aldi menahan tangan Syifa. "Nanti aku jemput buat makan siang?"
"Gak usah. Kayanya aku mau makan siang dikantor aja."
Syifa pun pergi begitu saja meninggalkan Aldi. Ini baru pertama kalinya Syifa dingin seperti ini kepadanya. Aldi bjngung harus bagaimana menghadapi Syifa yang sepertinya tengah marah.
Jangan lupa vote:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfichanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜