Kelas 12ips1.
Bukan yusuf namanya jika tidak rusuh seperti ini di pagi hari.
"Rik geser, gue juga mau ngerjain tugas." katanya sambil menaruh buku tugasnya diatas meja.
Riko dan yusuf tengah disibukan dengan aksi menyalin jawaban dari buku Agus.
Agus memang bukan anak rajin seperti yang lainnya. Namun kalau soal tugas dia akan mencari jawaban dari manapun asalnya.
Semalam sebenarnya Agus sudah menyuruh teman-temannya itu untuk melihat grup kelas, namun semua temannya tidak ada yang memperdulikannya dengan alasan sibuk bermain game. Sudah biasa.
Akhirnya pagi-pagi seperti ini mereka jadi repot sendiri. Mana jam pelajaran pertama lagi. Semoga mereka tepat waktu.
Bima datang-datang dengan cepat berlari kaarah riko dan yusuf, berniat ingin bergabung dengan mereka berdua untuk mengerjakan tugas. "Geser cup, gue juga mau ikutan!" sahutnya sedikit rusuh.
"Elu dateng-dateng ganggu aja anjing!" kesal yusuf. Walaupun yusuf merasa kesal namun tetap saja dia bergeser juga.
Agus hanya tertawa saja di tempatnya melihat ketiga temannya itu yang tengah menyalin jawaban dari bukunya.
"Makanya kan gue udah bilang, buka chat grup kelas!!" sindir Agus...
"Diem lu! Biasa nya juga elu kaya kita-kita!" sahut riko merasa tak terima.
"Dengerin gue! Sebanyak-banyaknya grup di handpone gue, grup kelas yang paling utama! Apalagi kalau ada tugas kaya gini." jawab Agus tak mau kalah.
Saat sedang asik berdebat, tiba-tiba saja datang Gavin dengan wajah datarnya. Tak ada ekpresinya padahal hari sangat cerah.
"Vin, lu udah ngerjain tugas?" tanya Agus.
"Udah." jawabnya apa adanya.
"Noh liat teman gue,walaupun sibuk kerja tapi tugas gak pernah dilupain kaya kalian!" Sahut Agus dengan nada tingginya. Agar ketiga temannya itu mendengar ucapannya.
Mereka bertiga sama sekali tak perduli dengan ucapan Agus barusan. Biarkan saja.
Lima menit lagi bel masuk berbunyi, Regan dan Revan akhirnya sampai juga di dalam kelasnya.
"Pagi-pagi gini, rajin banget udah pada belajar." kata Regan sambil menepuk bahu bima.
"Lu gak liat nih, kita lagi ngerjain apa?!"
"Waw, gak salah nih kalian lagi belajar matematika. Wah kayanya bakal ada yang maju kedepan nih buat jawab pertanyaan." sindir regan.
"Anjing lu!" kesal yusuf.
"Emang ada tugas?" pertanyaan bodoh revan mampu membuat ketiga temannya itu menatapnya bingung. "Lu lupa ingetan?"
"Enggak, emang ada tugas?" tanya revan lagi.
"Tolol! Kalau gak ada juga gue gak bakal serajin ini nulis banyak angka kaya gini di buku gue!" sahut yusuf kesal.
Beberapa detik kemudiam, akhirnya Revan pun inget dengan tugas matematikannya. Tapi kenapa regan tidak bilang? Apa dia juga lupa?
"Bang elu udah ngerjain tugasnya?" tanya revan kepada regan yang tengah mengobrol dengan Gavin.
"Yaudalah lah, gini gini juga gue rajin kalau ngerjain tugas." jawab regan santai..
Revan berdecak kesal kearah Regan, "ck. Bisa-bisanya lu gak bilang ke gue!" omel Revan.
"Itu salah lu, kenapa gak liat grup?!" tanya regan balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fiksi Penggemarhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜