Pagi ini rumah Pradigta terlihat begitu ramai dengan karina yang merasa kehilangan kaos kaki putihnya.
"Iihhh kok gak ada sih." kesalnya. Karina terus mencari mengobrak abrik lemari bajunya itu.
"Perasaan kemarin masih ada deh!" cicitnya.
Karina pun berjalan keluar dari kamarnya. Ia turun menghampiri bundanya untuk menanyakan kaos kaki miliknya siapa tau bundanya itu tahu?
"Bunnn?!!!" panggil karina.
"Kenapa sayang?" Rianti yang tengah sibuk menyiapkan sarapan pun terhenti seketika saat anak bungsunya itu memanggilnya.
Karina menghampiri rianti dengan raut wajah lesuh. "Bun, liat kaos kaki aku gak?" tanyanya.
"Kaos kaki yang mana?" tanya balik rianti.
"Yang putih bun." jelas karina.
"Bunda gak tau sayang. Coba kamu cari yang bener, lagi."
"Udah bun. Tapi gak ada." karina pun duduk di kursi dengan menompang kedua pipi nya kesal.
"Yaudah pake yang ada aja." saran rianti.
"Harus yang putih bun. Ada pemeriksaan dadakan." jelas karina.
Taklama abian pun keluar dari kamarnya dan berjalan menghampiri bunda dan adik bungsunya itu. "Ada apa dek?" tanya abian kepada karina.
"Kos kaki adek ilang." adunya.
"Ilang?? kaos kaki yang mana?" tanya abian lagi.
"Yang putih, yang panjang."
"Kok bisa? Kamu udah cari yang bener belum?" Karina hanya mengangguk iya saja. Pasalnya dia sudah cari kemana-mana.
"Harus banget pakai yang putih?"
"Iyaaa."
Taklama reynal pun turun dari kamarnya. Ia berjalan kearah meja makan. "Good morning semuaaaa?!!" sapanya.
"Morning sayang." jawab rianti. Rianti masih terlihat sibuk menyiapkan sarapan keluarganya itu.
"Kenapa nih?" tanya reynal.
"Kamu liat kaos kaki nya karina?" tanya abian kepada reynal yang baru saja ikut bergabung.
"Kos kaki apaan?"
"Yang putih, yang panjang yang punya adek." ujar karina memberitahu.
Reynal terdiam sebentar mengingat ngingat sesuatu. "Oh kos kaki itu punya kamu?" sahut reynal. Refleks karian mengerutkan keningnya bingung.
"Bang rey tau??" tanya karina.
"Kemarin bang rey liat regan ambil kaos kaki kamu di kamar kamu." ujar reynal memberitahu.
"Bang regan?" beo karina.
Karina pergi berjalan menuju kamar regan untuk menghampiri abannya itu. "BANG REGAN!!!!!!!" teriak karina.
"Wah bahaya nih." reynal pun ikut menyusuli adiknya itu.
Karina mengetuk kamar abangnya itu tak sabaran. "BANG REGAN BUKA!!!" ujarnya sedikit keras.
Tok!tok!tok!!!!
Taklama pintu pun terbuka. "Ngapain sih. Masih pagi juga!" omel regan.
"Mana kaos kaki gue?!" ujarnya to the point.
"Kos kaki apaan?" heran regan.
"Kaos kaki yang putih. Yang bang regan ambil dari kamar gue!" tegas karina.
"Oh kos kaki itu." Bukannya meminta maaf karna sudah sembarangan mengambil tampa permisi. Regan malah terlihat santai dan biasa saja.
"Mana?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜