79

243 18 7
                                    

Rianti Tengah menyiapkan sarapan Pagi untuk Anak-anaknya seperti biasa.

Memasak makanan Sehat dan Juga kesukaan keluarganya.

Tak ada yang membantunya kali ini. Semua ia kerjakan sendirian.

Saat semuanya sudah selesai, barulah Anak-anaknya keluar dari kamarnya masing-masing.

"Pagiii bundaaaa??" Sapa Reynal kepada Rianti.

"Pagi Bang Reynall!" balas Rianti tak kalah manis.

Reynal mencium sebelah pipi Riyanti, dengan manja. Manis sekali bukan perlakuan Reynal.

"Hari ini Rey gak ada kuliah bun. Tapi mau ada temen-temen kerumah. Mau main, boleh gak?" Tanya Reynal meminta Izin.

"Jam berapa?" Tanya Ezio yang tak sengaja mendengar Obrola Reynal dan Ibundanya.

"Siang mungkin." Jawab Reynal.

"Ya boleh dong. Main aja. Nanti bunda buatin cemilan buat kamu sama temen-temen kamu." Reynal tersenyum senang dengan Ucapan Rianti Barusan.

"Makasih bunda cantik." setelah mendapatkan izin, Reynal pun berjalan Kearah kursinya untuk Duduk.

"Kamu udah sembuh sayang?" Tanya Rianti saat melihat Regan berjalan dengan seragam sekolahnya yang sudah Rapih.

"Udah dong bun. Liat udah gak lemas lagi."

"Syukurlah kalau begitu. Yaudah makan yang banyak. Biar gak lemas kaya kemarin lagi."

Sarapan pun di mulai. Sedikit ada informasi dari Galen kepada seluruh anak-anaknya.

"Besok ayah ada kerjaan di luar Negri. Ayah mau Ajak bunda Juga. Nah Buat Abang-abang yang udah besar, tolong Di jaga Adik-adiknya." Kata Galen kepada semuanya.

"Berapa hari yah?" Tanya Abian.

"Dua Hari. Gak lama kok."

"Kemana, kok dadakan banget bilangnya?" Tanya Karina sedikit sedih.

"Cuman ke singapur aja sayang. Gak jauh." Kata Rianti sambil mengusap lembut kepala Karina.

"Jangan Lama-lama."

"Iya sayang."

Walaupun sedih ditinggal keluar Negri. Namun nyatanya mereka semua sudah Biasa ditinggal kerja seperti itu.

Lagipula masih ada yang lainnya juga. Walaupun kedua orang tuanya tidak ada di rumah.

"Inget Solatnya jangan sampai ketinggalan.  Abang-abangnya jangan lupa ingetin adiknya solat juga."

"Yah, bilang gini juga yah. Buat abang-abangnya jangan suka marahin adiknya. Kasian masih kecil. " Kata Regan menyuruh Galen untuk bicara seperti itu.

"Emang kita pernah marahin kamu?" Tanya Riyan kepada Regan.

"Pernah. Gak usah pura-pura lupa deh."

"Kapan?" Heran Aldi.

"Tuh pura-pura lupa lagi." Sahut Regan Malas.

"Udah-udah. Yaudah Buat Abang-abangnya yang sudah besar, jangan marahin Adiknya kalau gak salah. Tapi kalau salah boleh di kasih tahu dengan baik ya?" Sahut Galen kepada Anak-anaknya.

Regan merasa puas mendengar ucapan Galen barusan.

Sebenarnya Abang-abangnya itu tidak pernah Memarahi mereka, Namun Regan jaga-jaga saja Siapa tau nanti ada yang marah-marah. Tapi kebayakan ngomel-ngomel sih. Hahahah.

***
Hari ini Riyan akan pergi ketemuan Dengan Laras untuk membahas Soal rencana usaha mereka yang waktu itu di Rumah Laras.

Sebenarnya Riyan masih malu-malu, begitu juga Dengan Laras. Namun Rianti dan Ismi selalu bertanya tentang rencana kerjasamanya itu kepada anaknya masing-masing.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang