77

234 16 1
                                    

Malam ini seluruh keluarga sudah siap untuk pergi makan malam bersama dengan keluarga Teman Galen dan Rianti.

Mereka akan makan malam di Rumah Teman Galen dan Rianti.

Sesampainya di Depan Rumah tersebut. Galen dan Rianti berjalan lebih dulu lalu di ikuti oleh kedelapan anak-anaknya.

Ting tung!

Pintu Terbuka menampilkan asisten Rumah tangga yang membuka pintu tersebut.

"Selamat malam?"

"Silahkan masuk Pak bu." ucapnya.

Galen dan Rianti pun masuk kedalam Rumah. Terlihat megah dan Mewah. Bahkan lebih Mewah dari Rumah miliknya.

"Akhirnya Kalian datang juga." Galen Dan Bimo—temannya itu saling bersalaman satu sama lain.

"Hai Rianti apa kabar?" Berbeda dengan Galen dan Bimo. Rianti dan Yuni saling berpelukan satu sama lain untuk melepas rindu setelah sekian lama tak bertemu.

"Aku baik. Kamu gimana?" Tanya Rianti.

"Aku juga baik. Aku kangen banget sama kamu." Kata Yuni masih dengan Mata yang berbinar terharu.

"Apalagi aku. Aku juga kangen banget sama kamu."

"Ini anak-anak kalian berdua?" Tanya Yuni saat melihat ada Tujuh pangeran tampan dan satu putri cantik di belakang mereka..

"Oh iya. Ini mereka semua anak-anak ku dan mas Galen."

Abian dan adik-adiknya tersenyum Ramah kearah Yuni dan Bimo.

"Anak mu mana?" Tanya Galen kepada Bimo.

"Ada masih siap-siap di kamarnya. Nanti juga turun." Jawab Bimo sambil tersenyum kearah Galen.

"Ayok silahkan duduk." Yuni pun menyuruh Galen serta keluarganya untuk duduk Terlebih dahulu sebelum acara makan malam di mulai.

"Gak nyangka ya. Akhirnya kita ketemu lagi." Ujar Yuni.

"Iya yun. Aku juga gak nyangka."

"Ini Anak pertama kamu yang mana?" Tanya Yuni saat melihat kearah Mereka semua.

"Oh iya. Ini, Namanya Abian. Dia anak pertama aku. Nah yang di sebelahnya itu namanya Karina. Dia anak bungsu aku. Kalau yang di dekat Karina itu Namanya Ezio, dia anak kedua aku. Terus kalau yang itu. Namanya Revan. Dia anak ke tujuh. Nah yang di sebelahnya lagi itu Namanya Riyan. Dia anak ke Tiga. Kalau yang itu, namanya Reynal. Anak ke lima. Terus Itu, Regan anak ke enam. Dan yang itu. Dia namanya Aldi. Anak ke empat." panjang Rianti memperkenalkan anak-anaknya kepada Yuni dan Bimo.

"Kalau Aldi aku sudah tau. Dia yang waktu itu nolongin syifa " Sahut Bimo.

"Oh ya? Nolongin apa?" Tanya Rianti penasaran.

"Jadi waktu di surabaya Syifa sempet kehilangan Dompetnya. Terus Aldi deh yang bayarin belanjaan syifa." Jelas Bimo.

"Wah, bang Aldi emang baik banget sih om tante. Suka banget kalau bantuin orang. Gak pernah pamrih orangnya." kata Regan dengan santainya.

Bimo dan Yuni hanya tertawa saja mendengar ucapan Regan barusan.

"Iya. Selain baik. Nak Aldi juga sangat pintar dalam mengelola bisnis kerja sama kami." Ujar Bimo kepada yang lainnya.

Aldi merasa malu karena di sanjung berlebihan seperti ini.

"Wah, om gak salah pilih sih soal kerja sama nya. Om tenang saja. Bang Aldi itu jago banget. Gak usah di raguin. Aku yakin bisnis kerja sama perusahaan om sama ayah akan lancar." Lagi, dan lagi. Regan lah yang paling tidak tahu malu kalau soal kumpul-kumpul seperti ini.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang