33

285 14 0
                                    

Reynal dan keempat temannya sedang menunggu adiknya Reynal keluar dari sekolah.

Akhirnya mau tak mau Reynal pun menyetujui ajakan teman-temannya itu untuk berdiskusi dirumahnya tersebut.

"Adik lo cewe atau cowok?" tanya tari penasaran. Matanya terus saja menatap mencari setiap murid yang keluar.

"Cewek, cowok." jawab reynal apa adanya.

"Dua?" tanyanya lagi.

"Iya."

Taklama ada seorang wanita yang datang menghampiri Reynal dan teman-temannya. Awalnya karina ragu untuk menghampiri Reynal, tapi mau gimana lagi, abangnya itu sudah melihat kearah dirinya terlebih dahulu.

"Bang?" panggil karina. Reynal pun tersenyum kearah karina dengan tulus.

"Revan belum keluar?" tanya reynal.

"Emang bang revan jadi pulang bareng sama kita?" Karina pikir Regan hanya bercanda ternyata beneran. Reynal hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

Karina melirik kearah tari dan juga sarah secara bergantian. Siapa mereka berdua?

Tari dan sarah juga tidak tau harus berbuat apa karena reynal sama sekali belum memperkenalkan dirinya itu kepada adiknya.

Sementara angga dan andrea hanya tersenyum kecil menatap karina. Taklupa karina pun membalas senyuman itu.

Sadar jika adiknya itu tengah ditatap oleh kedua temannya, dengan cepat dia pun menyuruh karina untuk masuk terlebih dahulu. Menunggunya didalam mobil.

"Kamu masuk duluan." titahnya. Karina hanya menurut saja. Dia pun masuk kedalam mobil.

"Cantik ya adik lo." ujar tari kepada reynal.

"Gue aja ganteng apa lagi adik gue." jawab nya dengan penuh percaya diri.

Taklama Revan pun akhirnya datang juga. Revan menatap dingin kearah dua teman perempuan abangnya. "Lama banget." sahut reynal kepada revan.

"Lo salahin aja gurunya."

"Yaudah masuk!" titah Reynal.

Revan pun hanya menurut saja. Dia duduk di bangku belakang. Reynal pun menyuruh teman-temannya untuk bersiap pergi.

Diperjalanan karina melirik kearah reynal penuh penasaran. "Mereka temen bang reynal?" tanyanya.

"Iya."

"Mau ngapain?"

"Kerja kelompok dirumah."

"Bukannya dirumah lagi ada temen bunda?" heran karina.

"Ya gak papa. Udah izin juga."

"Dua cewek itu juga?" kini giliran revan yang bertanya.

Reynal melirik revan lewat kaca spions mobilnya. "Iya."

"Bukan pacar lo kan?" tanya revan mencurigai abangnya itu.

"Ya bukanlah. Kan gue udah bilang temen." jelas reynal.  "Siapa tau lo boong."

Reynal tak menjawab lagi ucapan revan. Ia hanya fokus mengendara saja.

"Bang revan!" panggil karina dari arah depan. Revan hanya diam saja sibuk bermain game di bangku belakang.

"Bang regan udah beneran maafin lo kan bang?" tanya karina.

"Udah." jawabnya acuh.

"Terus kenapa gak diajak?" tanya karina lagi.

Revan pun menghentikan aksi main game nya itu. "Lo tanya aja sama bang regan." jawabnya malas. Reynal melirik revan dari kaca spions lalu tersenyum kecil setelahnya. "Lu tenang aja, regan udah beneran maafin lo kok. Dia cuman mau ngerjain lo aja." jelas reynal memberitahu.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang