67

279 14 0
                                    

Abian berjalan kekamar Karina untuk mengecek adik perempuannya itu sedang apa.

"Dek?" panggilnya.

Karena tidak mendapati tanggapan dari sang pemilik kamar. Lantas dia pun masuk begitu saja.

Abian melihat adiknya itu sedang Fokus menonton drama korea kesukaannya.

"Dek?" panggilnya lagi.

Karina membalikan tubuhnya itu menatap kaget kedatangan Abang sulungnya tersebut. "Bang bian."

Begitu kagetnya Abian melihat mata karina yang sudah sembab karena menangis. Dia pun berjalan cepat menghampiri karina.

"Kamu kenapa dek?" tanyanya khawatir.

Karina menyusut air matanya tersebut lalu tersenyum kearah Abian. "Nonton ini sedih banget!" Karina menunjukan film yang sedang dia tonton kepada Abian.

Film tersebut juga sedang menampilkan adegan menangis karena meninggalnya seseorang etah siapa. Abian tak mengerti.

"Bang bian kaget. Kirain kamu kenapa-napa!"

"Ada apa bang?"

"Enggak, bang Bian cuman mau lihat kamu aja. Kangen bang Bian sama kamu dek."

Karina merentangkan tangannya seolah meminta untuk di peluk. Abian pun memeluk karina lalu mengusap kepalanya lembut.

"Adek juga kangen sama bang Bian!"

"Akhir-akhir ini kamu sibuk banget. Bang Bian jadi jarang liat kamu deh." katanya.

"Bang Bian juga sibuk banget. Sering pulang telat juga." ujar karina kesal, karena Abang sulungnya itu jadi tidak ada banyak waktu untuknya karena sibuk berkerja.

"Maaf ya sayang."

Bian memang sosok kakak yang sangat sayang kepada adik-adiknya. Apalagi karina ini merupakan adik perempuan satu-satunya. Maka tak heran jika Abian selalu saja memanjakannya.

"Adek pikir bang bian masih marah sama adek" kata karina sedikit murung.

"Marah kenapa?" Tanyanya heran.

"Soal kemarin?" Jawab Karina.

"Mana mungkin bang bian marah sama kamu. Bang bian cuman kaget aja waktu denger kamu pulang sama cowok lain! Bukan sama Reynal."

"Maaf ya bang." cicit karina.

"Iya. Tapi besok-besok jangan gitu lagi. Inget karina masih kecil gak boleh pacar-pacaran!" Kata Abian memperingati Karina.

"Iyaaaaaaaa"

Karina pun kembali mengeratkan pelukannya itu.

"Bang bian punya pacar?" tanya Karina penasaran. Abian menundukan wajahnya itu menatap wajah Karina yang sama halnya sedang menatapnya.

"Kenapa nanya gitu?"

"Nanya aja. Karina cuman penasaran saja siapa cewek yang bisa dapetin hati bang Abian. Karina juga harus tau apa dia baik enggak buat bang Bian. Terus sayang gak sama bang Bian. Pokoknya karina mau cari tahu dia cocok gak sama Bang bian!!" ujarnya tanpa henti.

"Eum... Kalau ada kamu mau apa?" Goda Abian.

Karina melepaskan pelukannya itu. Lalu menatap curiga kearah Abian.

"Huh?! Beneran bang bian punya pacar??"

"Siapa?"

Abian tersenyum jail kearah karina. "Kasih tau gak yaaa???" godannya lagi.

"Ihhh bang Bian!! Siapa ceweknya?!!" Rengek Karina penasaran.

"Gak ada. Belum ada." Karina memicingkan matanyanya curiga. Ia sangat tak percaya dengan ucapan Abangnya tersebut.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang