10

341 15 3
                                    

Hari ini 12Ips1 sedang melaksanakan olahraga. Seperti bisa, mereka mulai melakukan pemanasan di tengah lapangan.
Pemanasan kali ini di pimpin oleh Yusuf.

"cup yang bener lu, mau kaki dulu atau tangan dulu?!" protes Bima. Pasalnya saat sedang memimpin pemanasan yusuf dengan seenaknya melakukan gerakan yang ngacak atau tidak teratur.

"Terserah, kalau lu punya tangan, ya tangan dulu. Kalau lu cuman punya kaki yaudah kaki aja." balasnya absrud.

"Eh malih! Bukan gitu konsepnya!" sahut riko.

"Eh roiko! Yang jadi pemimpin olahraga sekarang itu gue! Udah ikutin aja gue jangan banyak protes!" tegas yusuf.

Terserah.

Itulah kalimat yang semua temannya ingin ucapkan secara bersamaan kepada yusuf.

"Kita lari 5 kali aja." teriak yusuf.

"Banyak banget lima." protes bunga.

Yusuf menatap kearah bunga. "Kamu mah 1 kali putaran aja. Soalnya kamu udah sering berputar putar di pikiran aku." gombal yusuf kepada bunga.

"Emang lu punya pikiran?" tanya Gavin dengan nada cueknya.

Semua orang tertawa melihat ekfresi Yusuf yang merasaa tak terima dengan ucapan Gavin barusan. "Diem lu. Gini-gini juga gue masih punya pikiran!" kesalnya.

"Udah sonoh lari lupada!" kesal yusuf. Mereka semuapun lari berkeliling lapangan selama 5kali. Sesuai perintah pak ganjar kepada yusuf.

Pak ganjar sedang pergi membawa bola basket untuk tema olahraga hari ini. Maka dari itu yusuf yang memimpin olahraga terlebih dahulu.

Selesai mereka lari dari lapangan 5kali, mereka pun semua duduk di sembarang tempat untuk mengistirahatkan tubuhnya masing-masing.

Regan meminum air botol akua yang iya dapatkan dari hasil meminta teman perempuan sekelasnya. Yusuf, bima, dan riko menantikan gilirannya untuk meminta minuman yang regan sedang minum. "Bagilah re." ujar yusuf.

"Sabar. Adik gue dulu." regan pun memberikan air akua itu kepada revan.

"Van jangan banyak-banyak. Gue juga sama haus." bisik riko.

Priittt!!!!!!! Suara periwit dari pak ganjar itu mampu membuat seluruh siwanya bangkit berdiri dari duduknya.

"Baik, hari ini kita akan mulai melakukan teknik-teknik dasar bola basket. Setelah itu bapak mau kalian bagi menjadi beberapa kelompok untuk bermain basket." jelas pak ganjar.

***

Disisi lain karina tengah fokus belajar mendengarkan bu indri yang sedang menjelaskan beberapa materi pelajarannya. Tiba-tiba saja sulis—teman karina itu terjatuh dari duduknya. Pingsan.

Semua orang kaget. Begitupula dengan bu indri yang tengah mengajar.

"Kenapa tuh?" heran hana.

Sulis langsung berteriak seperti kerasukan. Dia mengacak ngacak rambutnya kasar.

Bukan perempuan namanya jika tidak langsung berteriak histeris. Bakan sebagian dari mereka langsung kabur keluar.

"Argh!!!! Pergi..pergi!!!" begitulah teriakan sulis.

"Tolong panggilkan pak budi di ruangannya." ujar bu indri kepada karina. Karina pun mengangguk. Sebenarnya dia belum tau yang mana pak budi tapi mau gimana lagi dia harus segera mencari pak budi untuk menolong teman kelasnya itu.

Karina berlari dengan raut wajah panik. Agus yang kebetulan tak sengaja melihat adik temannya itu pj  langsung saja memberitahu regan. "Re, itu adik lo kan?" ujar agus memastikan.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang