94

188 15 0
                                    

Ezio Pradigta.

Setelah perilisan lagu singelnya meledek dimana-mana. Banyak orang yang mengenali Starla sekarang ini. Starla pun semakin terkenal dimana-mana.

Strala sangat bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan kepadanya. Dia pun selalu mengucapkan syukur dimanapun dan kapanpun.

Namun sayang. Saat dia berada di puncak Karir yang bagus. Ayah tersayangnya Harus pergi untuk selama-lamanya meninggalkannya. Starla merasaa hancur. Dia merasa semua ini tidak ada gunanya.

"Saya Titip anak saya kepada mu ya nak.."

"Bapak!!! Bapak, ndak boleh ngomong kaya gini. Bapak akan ada terus sama aku." Starla menagis hebat kala itu.

"Nak Zio.. Mau kah nak Zio menikahi Starla? Starla sudah tidak punya siapa-siapa lagi disini. Bapak harap nak zio bisa menjaga anak bapak dengan baik ..."

Ezio terdim, dia tidak tahu harus apa. Bingung.

"Pakkk..." Kata Starla sambil memeluk ayahnya kuat.

"Saya akan menikahi Starla." kata Ezio dengan penuh keyakinan.

"Saya titip anak saya kepada nak Ezio.." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Ayah handa Starla pun pergi untuk selamanya.

Starla sudah tidak kuat lagi menompang tubuhnya. Ia pun jatuh Terpingsam kebawah. Untung saja Ezio cepat menahannya. Kalau tidak mungkin starla akan terjatuh kelantai.

Acara pemakaman pun telah selesai. Namun Starla masih setia memeluk dan menagisi papan nisan tersebut.

Ezio masih setia menunggunya. Entah apa yang Ezio pikirkan saat ini. Dia merasa kalau apa yang dia ucapkan barusan itu dibawah alam sadarnya.

"Pakkk... Kenapa bapak tinggalkan aku sendiri??"

"Aku takut pakk...."

Ezio berjongkok di dekatnya. Lalu berkata. "Bapak kamu sudah tidak ada. Tolong ikhlaskan, biar dia bisa pergi dengan tenang." Kata Ezio kepada Starla.

"Tapi mas Zio..." lirihnya..

"Ayok kita pulang. Kamu perlu istirahat." Ezio membantu Starla berdiri dengan memegang kedua pundak Starla.

"Starla sayang bapak dan ibu..." Itulah kata perpisahan terakhir starla kepada kedua makan ibu dan bapaknya.

Ezio tengah duduk di luar Teras rumah Starla sendirian. Sementara di dalam rumah masih ada beberapa tetangganya starla yang sedang melayat.

Hari pun semakin malam. Ezio pun berniat untuk berpamitan kepada Starla untuk pergi kehotel. Karena tidak mungkin ia menginap dirumah Starla.

"Mas Zio.."

"Iya ada apa?"

"Mau saya buatin sesuatu?" Tawarnya.

"Tidak usah. Saya harus kehotel. Kamu istirahat saja. Kalau ada apa-apa kamu bisa telfon saya."

"Makasih ya mas. Sudah mau menemani saya pulang ke surabaya. Dan soal bapak..." ucapannya di potong begitu sajaaa oleh Ezio.

"Kita bicarakan nanti saja. Sekarang lebih baik kamu istirahat. Sudah malam. Saya pamit dulu." Pamit Ezio kepadanya.

Ezio pun pergi meninggalkan starla dirumahnya.

"Maaf mas.." gumamnya pelan.

***

Siangnya baru mereka bertemu lagi. Walaupun hatinya masih berkabung. Namun dia tetap menghormati Ezio sebagai Tamu. Pagi-pagi sekali Starla sudah masak untuk Ezio makan.

Padahal Ezio sama sekali tidak meminta, ia bisa membeli saja nanti. Namun Starla tetap keukeuh agar Ezio makan masakannya.

Mau tidak mau dia pun menurut saja dengan permintaan tersebut.

"Silahkan mas Zio." kata Starla saambil meletakan beberapa hidangan masakan kepada Ezio.

"Kamu juga makan?" Tanya Ezio kepada Starla.

"Saya nanti saja mas."

"Makan denganku. Ayok duduk." Ajaknya. Starla masih diam berdiri di hadapan Ezio. Apa yang harus dia lakukan???

"Kenapa?" Tanya Ezio sambil menatap Starla bingung.

Starla pun menarik kursinya tersebut, lalu makan bersama dengan Ezio berdua.

"Mas Zio... Boleh saya berbicara?" Tanya Starla sedikit ragu-ragu.

"Silahkan."

"Soal bapak... Mas Zio tidak perlu turuti ucapan bapak kemarin. Bapak hanya khawatir saja kepada saya." Katanya sambil menunduk malu dan sedih.

Ezio hanya diam. Dia tidak tega melihat Starla seperti ini. Tapi itu semua adalah amat untuknya. Mau tidak mau dia harus melaksanakan Amanat Tersebut.

"Saya akan menikahi kamu." Kata Ezio dengan penuh keyakinan.

Starla mendongkakan kepalanya menatap kaget kearah Ezio.

"Tapi mas.."

"Itu adalah amanat untuk ku. Jadi aku harus bisaa menjalankan amanat tersebut dengan baik."

"Bagaimana dengan keluarga mas Zio nanti?" Tanya Starla khawatir.

"Aku akan bicarakan dengan mereka nanti."

"Maaf ya mas.."

"Tidak apa-apa."





Setuju gak Ezio nikahin Starla?









Jangan lupa vote:)

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang