1

609 33 0
                                    

SMA Merah Putih—Semua parasiswa dan parasiswi baru berlarian kearah lapangan untuk mengikuti kegiatan penerimaan siswa siswi baru di SMA Merah Putih.

Karina dan salah satu temannya pun juga ikut berlari dan berbaris di barisan yang sudah siap.

"Huuff!!! Capek banget." keluhnya.

"Kar, kok lo bisa telat sih datang nya. Untung aja kita gak telat beneran." omel temannya itu.

Sebelum menjawab pertanyaan temannya itu, karina mengelap terlebih dahulu keringat yang bercucuran di daerah dahinya. "Lo tau gak, abang gue nyantai banget jalanin mobilnya, dia bilang gini ke gue 'gak boleh ngebut ngebut bahaya!' Gitu coba." jelas karina.

"Abang yang mana?" tanya temannya itu.

"Biasalah, Bang reynal."

"Cek!! Cek!! Cek!! Satu, dua, tiga!!

"Pagi semua?!"

"Pagiiiiii!!!!!!"

"Perkenalkan nama saya farel, saya selaku ketua OSIS di SMA merah putih, ingin menyampaikan sesuatu kepada adik adik semua. "

Semua mata menatap kagum kearah Farel, bukan hanya karna dia seorang ketua osis saja melainkan farel juga memiliki rupa wajah yang sangat tampan.

"Baik, disini saya ingin menyampiakan sesuatu keapada adik adik sekalian. Ada beberapa aturan yang harus adik adik semua taati dalam Masa Orientasi ini. Dan jika salah satu dari kalian ada yang tidak membawa barang bawaan yang sudah kami umumkan sebelumnya, maka dari itu kalian akan mendapatkan hukuman dari kami."

"Masa orientasi ini juga berjalan hanya sampai tiga hari saja. Dimana kalian semua akan melakukan beberapa kegiatan yang sudah kami persiapkan."

"Jadi saya harap, adik adik semua bisa menaati semua peraturan yang ada."

🌸🌸🌸

Dilain tempat, tepatnya di kelas 12Ips1 Regan dan Revan masuk kedalam kelas yang sama. Semua teman temannya sudah menunggu kedua adik kakak itu.

Jika kalian ingin tau alasan kenapa Regan dan Revan bisa satu kelas, itu karena Revan yang memasuki sekolah lebih cepat satu tahun dari umurnya.

Regan dan Revan hanya terpaut satu tahun saja. Maka dari itu, Rianti menyekolahkan Revan lebih awal. Selain itu alasan lainnya juga karna dulu Revan itu memiliki sifat yang sangat pemalu dia juga tidak mau bersosialisasi dengan anak anak lainya yang sepantaran dengannya  kecuali keluarganya saja.

Berbeda dengan Revan. Justru Regan ini anaknya sangat aktif. Bahkan dia tidak malu malu jika bertemu dengan orang baru.

Rianti dan galen pun akhirnya sepakat memutuskan untuk revan sekolah lebih cepat dari yang seharusnya, supaya regan bisa menjaga adiknya yang pemalu itu.

Namun semakin dia beranjak dewasa Revan sudah tidak terlalu malu-malu dengar orang baru. Itu semua berkat Regan yang selalu meyakinkan revan agar tidak takut jika bertemu orang baru.

"Wihhh sikembar baru dateng nih." sahut riko salah satu teman mereka.

"Ape lu kangen sama kita berdua??" tanya regan sambil menyalami satu persatu temannya.

"Iyaaa gue kangen banget sama bang Regaaann!!" ujar yusuf dengan raut wajah yang terlihat berlebihan atau lebay.

Semua orang yang melihat aksi yusuf pun tertawa terbahak bahak. "Dih jijik banget gue liat lu kaya gitu cup!"

"Tau lu cup, jijik gue liat lu kaya gitu!"

"Dih syirik aja lo semua? Gue gini itu niruin si revan!" sahut yusup sambil melirik revan yang dari tadi hanya diam saja. "Ngapa jadi gue?" herannya.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang