4

426 21 0
                                    

Semua orang sudah berkumpul di meja makan untuk melakukan ritual makan malam.

Masakan malam ini dibuat oleh Ezio dan juga Riyan. Mereka berdua pulang lebih awal dari biasanya. Maka dari itu Ezio menyempatkan dirinya untuk memasak makan malam hari ini yang di bantu oleh adiknya-riyan.

"Wihhh ada rendang!!!" ujar revan kegirangan. "Mantap nih."

Revan pun langsung mengambil nasi untuk siap ia makan bersama makanan kesukaannya itu.

"Banyak amat nasinya. Lu kaya bocah belum makan dari SD." sahut reynal kepada revan.

Revan yang mendengar ucapan reynal barusan pun menatapnya sinis. "Suka suka geu dong. Gue capek butuh asupan yang banyak karna abis bantuin si rina bersihin toilet tadi di sekolah!"

"Adek kena hukumana?" tanya Aldi yang sedari tadi hanya diam saja memperhatikan adik adiknya.

Karina yang merasa ditanya pun hanya mengangguk saja. "Iya, adek lupa gak bawa barang bawaan lengkap. Makanya kena hukuman." jawab karina dengan raut wajahnya yang sedih.

"Kok bisa gak lengkap?" heran Reynal.

"Adek lupa:("

"Yaudah besok besok jangan sampe ada yang lupa lagi." ujar reynal menasehati adik bungsunya itu. "Iya bang."

"Yaudah sekarang cepet makan yang banyak."

"Berarti hari ini yang cuci piring revan." Sahut abian kepada revan yang tengah asik makan dengan lahap.

Seketika Revan terdiam dan langsung menatap abian penuh dengan tanda tanya.
"Kok gue?"

"Kesian karina. Dia pasti capek. Dia harus istirahat."

"Terus gue?! Lu pikir gue gak capek bang? Gue juga kan bantuin dia tadi di sekolah bersihin toilet sekolah." revan tidak terima dengan ucapan Abian barusan.

"Udah-udah. Biar gue aja bang. Kasian revan sama karina." sahut Aldi.

"ENGGAK!!!" Tolak Reynal dengan cepat.

"Gue aja!" akhirnya reynal pun mengajukan diri untuk mencuci piring setelah mereka makan ini. "Kalo elu yang nyuci piring bang, bisa bisa nih piring abis karna pecah. Nanti bunda bakal ngomel-ngomel karna piring piringnya pecah semua." jelas reynal. Reynal tahu betul siapa Aldi sebenarnya. Dewa penghancur perabotan bunda.

"Gue cuman basa basi doang kok. Gue tau kalo elo nanti pasti bakal gak setuju kalau gue cuci piring. Cuman mancing aja biar ada yang gerak. Hahah" Aldi tertawa puas melihat raut wajah reynal yang sudah tak terkontrol.

"Gak lucu." kesal reynal.

Makan malam pun kembali berlanjut. Setelah selesai makan malam. Riyan pun ikut membantu reynal—adiknya untuk membersihkan piring piring bekas makan.

"Udah bang, biar gue aja." ujar reynal kepada riyan. Reynal merasa tak enak dengan abangnya itu. Tadi sore dia sudah membantu abangnya—ezio memasak. Dan sekarang dia malah ikut membantui dirinya cuci piring.

"Udah, gakpapa. Biar cepet selesai juga." sahut riyan.

"Makasih bang."

"Iya."

Merekapun melakukan perkerjaannya itu secara berbarengan.

Sementara itu. Keenam keluarganya yang lain sedang berkumpul di ruang keluarga. Aldi yang tengah sibuk bermain handphone, revan yang tengah asik bermain game di handphonenya, Ezio,Abian dan karina yang sedang asik menonton tv. Sementara itu Regan hanya sibuk memikirkan bagaimana caranya dia bisa mengajak adik perempuannya itu untuk mengobrol berdua. Ada sesuatu yang ingin regan obrolkan dengan Karina.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang