39

287 14 0
                                    

Seluruh Siswa dan siswi SMA Merah Putih tengah berkumpul dilapangan dengan terik matahari yang sangat panas. Karena sudah agak siangan juga.

Akhirnya Orang yang dinanti-nanti pun datang juga. Pemilik sekolah SMA Merah Putih. Dia datang tidak sendirian. Melainkan dengan anak dan juga cucunya.

Cucu dari pemilik sekolah itu pun menarik perhatian semua siswa yang ada. Karena untuk pertama kalinya dia datang kesini.

"Cantik banget tuh cewek." sahut yusuf dengan mata berbinarnya.

Bima menyetujui ucapan yusuf barusan. "Wah ini mah bidadari datang dari kayangan."

"Udah cantik, manis, kaya, beuh idaman." Riko tersenyum ambigu kearah cucu pemilik sekolahnya itu.

"Biasa aja." sahut Gavin dengan santai. Bahkan sangat santai.

Hal tersebut langsung membuat ketiga temannya itu menatapnya penuh tanya. "Buta lu?!" tanya bima tak habis pikir.

"Lu kayanya gak suka cewek deh vin. Cewek yang cantik kaya gitu aja lu bilang biasa aja. Berobat lu! Jadi takut gue kalau deket-deket sama lu!" Yusuf mengalihkan lagi etensi matanya itu dari gavin menuju arah depan lagi.

"Hahah vin, kata gue mah mending diem." Regan menepuk bahu Gavin sambil tertawa kecil. Gavin hanya melirik sekilas kearah regan.

"Re, menurut lo cantikan dia atau si Alea?" Pertanyaan tiba-tiba dari yusuf itu langsung membuat tawa regan terhentikan. Apa maksud dari ucapan yusuf barusan itu?

"Lu nanya?" tanya regan balik.

"Bukan! Yaiyalah nanya!" kesal yusuf.

Regan terlihat sedang berfikir keras, mencoba memikirkan pertanyaan yusuf barusan. "Kayanya bunda gue deh! Hahahah" jawab regan dengan ngasal. Namun benar.

"Ente kadang-kadang ente!"

"Van, kalau menurut lo gimana?" kini giliran riko yang bertanya kepada Revan.

"Apanya?" tanya balik revan.

"Cantikan dia atau si alea?"

"Gak tau. Cantik itu relatif. Setiap orang itu punya kecantikannya masing-masing. Jadi gak usah dibanding-bandingin." Tegas Revan.

Regan melirik adiknya itu heran. Bukan revan banget. Hahaha.

Acara pun berlangsung sampai agak siangan. Hanya ada penampilan dadakan dari siswa atau siswi yang berbakat. Seperti nyanyi atau yang lainnya.

Semuanya serba dadakan. Tapi untungnya saja semuanya berjalan dengan lancar.

***
Setelah acara selesai semua anak Osis berkumpul di ruangan mereka. Selain membahas acara yang baru saja selesai. Mereka juga berkumpul untuk melakukan makan siang bersama.

"Alhamdulillah, acaranya lancar. Makasih ya buat semua teman-teman yang sudah membantu acara dadakan ini." Kata farel selaku ketua Osis mereka.

"Ini juga ada makan siang dari pihak sekolah buat kita semua. Kita makan bareng-bareng aja disini." Katanya lagi sambil menunjukan dua kantung makanan berat.

"Rel, kita gak di kasih duit?" Tanya Agus dengan santainya.

"Duit mulu lu yang dipikirinnya!" Kata nando.

"Lah, emang lu gak mikirin duit? Hidup itu bukan tentang cinta. Tapi tentang duit!!" Balas Agus dengan Percaya dirinya. Semua orang bersorak ramai menyetujui ucapan agus barusan.

"Setuju gue sama lu Gus!!!" sahut Gita dengan semangat 45nya.

"Yaelah, kalau gitu juga gue setuju!" Nando menyetujui ucapan agus. Mereka semua pun tertawa bersama. Berbeda dengan adik kelas mereka yang terlihat sedikit canggung.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang