Hari ini Regan tengah berkumpul dilapangan atas titahan pak Ganjar selaku pelatih Basket SMA Merah Putih. Selain menjabat sebagai guru Olahraga. Dia juga bertugas mengajar Basket di sekolah tersebut.
"Revan gak diajak Re?" tanya Farel.
"Emang lu sendiri udah ngajak? Kan gue bilang. Lu aja yang ajak. Masa gue?" jawab Regan.
"Gue pikir lu ajak. Yaudah gue ajak dulu. Dimana dia?"
"Kelas."
Farel pun pergi kearah kelas Regan untuk mengajak Revan.
Ternyata Revan sedang bermain Game bersama Teman-temannya yang lain.
"Van?!" panggil Farel.
"Kenapa?"
"Lo mau gak ikutan buat lomba basket?" Tanyanya to the point.
"Kan udah ada bang Regan?" heran Revan.
"Iya. Lo juga ikutan dong. Lu juga jago kan?"
"Males. Udah bang Regan aja." katanya tak minat.
"Yaelah van. Biar menang sekolahan kita. Mubadzir bakat lu kalau cuman di pendem doang." Farel masih berusaha untuk membujuk Revan agar ikut bergabung.
"Anak-anak basket banyak, kenapa lu masih ngajak gue?" heran Revan.
"Ya jaga jaga van."
"Yaudah Gunain aja yang ada."
"Udah rel, jangan dipaksa anaknya kalau gak mau. Lu mau si Regan ngamuk liat adiknya dipaksa paksa kaya gini?" kata Bima kepada Farel.
"Tau lu rel, kaya gak tau si Revan aja. Dia mah beda sama si Regan." Timpal Riko.
"Yaudah deh kalau lu gak mau. Tapi kalau misalnya berubah pikiran. Lu bilang aja." Revan hanya mengangguk sebagai jawaban. Farel pun pergi dari hadapan mereka semua.
"Kenapa si farel cuman ngajak lu aja? Kenapa gue gak diajak. Gue jugakan sama jago." celetuk Yusuf.
Plak!
"Yang ada sekolahan kita bakal kalah kalau lu main bego! Hahah."
"Udah lu mah mendingan jadi ketua suporter aja nanti!" sahut Bima kepada Yusuf.
"Ide berlian." jawabnya antusias.
"Ide bagus goblog!" sahut Gavin.
"Lah, mulut mulut siapa? Mulut gue kan? Jadi terserah gue dong. Mau berlian kek, mau emas kek, bagus kek, bagas kek. Terserah gue!" kata Yusuf tak mau kalah.
"Terserah lu anying!" Bima pun tertawa puas dengan jawaban Yusuf kepada Gavin barusan. Teman gila.
Kembali lagi kelapangan. Regan masih setia mendengarkan pak Ganjar berbicara di depan lapangan. Beliau sedang membahas materi apa saja yang harus mereka lakukan nanti saat mulai pertandingan.
Sedikit suntuk dan bosan. Namun Regan harus terus tetap bergabung.
"Oh iya, sebenarnya masih ada satu orang lagi yang akan bergabung dengan kita." ujar pak Ganjar memberitahu.
"Dikarenakan dia sedang tidak masuk sekolah. Maka dari itu dia tidak bisa ikut bergabung dengan kita disini hari ini." lanjutnya.
"Oh iya regan" pak Ganjar memanggil Regan yang tengah sedikit melamun.
"Kenapa pak?" tanya Regan bingung.
"Kamu yang jadi captain ya?" tawarnya.
"Janganlah pak, kan ada baim yang jadi ketua basket selama ini." tolaknya. Regan kan hanya ingin berpartisipasi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜