Malam ini, Galen, Rianti dan juga Aldi akan pergi makan malam bersama beberapa rekan bisnis Galen.
"Kamu gak mau ikut dek?" tanya aldi kepada adik bungsunya itu. Karina hanya menggelengkan kepalanya saja. "Adek gak suka kumpul-kumpul kaya gitu. Pasti bakal lama." jawab karina.
"Kita kan mau makan-makan sayang." sahut Rianti.
"Bungkus aja." jawab karina.
"Bun kenapa gak ngajakin regan aja sih?" heran regan. Pasalnya dia yang ingin ikut namun bunda nya itu malah menyuruhnya diam dirumah saja. "Bunda malu kalau bawa lu." sahut reynal di ruang keluarga.
Regan hanya menampilkan wajah kesalnya. Apa maksud abang nya itu?
"Udah kamu mendingan belajar aja yang bener." ujar Aldi kepada regan."Kalau kamu ikut otomatis Revan dan bang reynal pasti mau ikut juga." ujar Rianti kepada anaknya itu.
"Lagian bang bian sama bang zio belum pulang, bang riyan juga masih dijalan. Kalau kamu ikut nanti karina sama siapa?" kini giliran Galen yang memberi penjelasan kepada anaknya tersebut.
"Tenang aja nanti ayah bakal bungkusin makan kesukaan kalian semua."lanjutnya. Galen adalah ayah yang sangat pengertian.
"Yaudah bunda, ayah sama bang aldi pergi dulu ya. Jaga rumah dengan baik. Terus jangan jailin karina terus. Mentang-mentang bang abian sama bang zio belum pulang." Rianti memperingati ketiga anak laki-lakinya itu. Lebih tepatnya Regan dan Revan. Karna merekalah yang sering bikin adik perempuannya itu kesal.
...
Dirumah hanya ada Reynal,Regan,Revan, dan Karina. Mereka berempat tengah asik menonton. Lebih tepatnya hanya karina yang asik menonton. Berbeda dengan ketiga abangnya, mereka bertiga tengah sibuk bermain game online bareng.
"Yakhhh!!! Bang lu dimana?" ujar revan kepada reynal.
"Depan, gue lagi jebak yang di depan."
"Revan, lu maju bego!" kesal regan..
"Anjing!!!! Kena gue!!" umpatnya.
"Parah lu berdua, gak bantuin gue!" kesal regan lagi.
"Lemah banget lu!" sahut reynal.
Karina melirik kearah mereka bertiga. Ingin sekali dia melempar bantal kearah mereka, namun ia baru sadar jika orang yang sering membelanya lagi pada gak ada dirumah semua.
Reynal memang selalu baik padanya, tapi kalau lagi gini reynal pasti akan ikut marah juga jika dia menggangu acara mabarnya itu.
Karina berharap Riyan cepat pulang. Setidaknya riyanlah satu-satunya harapan dia agar bisa memarahi abang-abangnya itu.
Suara handphone karina membuyarkan fokus reynal,regan dan revan. Mereka menatap kearah karina dengan sangat amat penasaran. Siapa yang menelpon adiknya itu malam-malam seperti ini.
"Iya, hallo??"
...
"Oh iya, santai aja gak ganggu kok."
...
"Gue lagi nonton aja."
...
"Hahahah, masa sih???"
...
"Makasih loh, oke gue tunggu makanannya."
Karina mematikan sambungan telfonnya itu. Ia melirik kerah ketiga abangnya yang sama halnya sedang menatapnya seolah penasaran. "Kenapa?" herannya.
"Siapa?" tanya reynal.
![](https://img.wattpad.com/cover/321835762-288-k15825.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜