Revan duduk di sebelah Rianti dan berhadapan langsung dengan Galen, sang ayah.
"A—ada apa yah?" gugupnya.
"Gak ada apa-apa. Cuman mau ngobrol aja sama kamu. Gimana sekolahnya?" tanya Galen basa basi.
"Baik. Tumben banget?" heran Revan.
"Kok tumben sih? Kan bunda sama ayah sering nanya kaya gini?" kata Rianti.
"Iya maksudnya kok kaya ada yang beda gitu. Apa Revan ada salah ya bun?" tanya Revan.
"Eamang kamu ngerasa ada salah?" tanya balik Rianti.
"Gak tau makanya Revan nanya sama bunda, ya takutnya ada." jawab Revan apa adanya.
"Gak ada kok nak. Kamu gak ada salah." jawab Rianti dengan senyum hangatnya.
"Barusan bang Regan sudah cerita keayah tentang perasaan bang Regan kaya gimana. Nah sekarang, giliran kamu. Ayah mau tau perasaan kamu kaya gimana sekarang?" Ujar Galen.
Revan merasa bingung namun dia tetap menjawab apa adanya. "Baik-baik aja kok. Gak ada masalah."
"Syukur kalau gitu."
"Revan boleh tanya gak?" ucapnya kepada ayah dan bunda..
"Nanya apa sayang?" tanya Rianti balik.
"Ayah sama bunda kesekolahan tadi pagi?" walaupun takut namun Revan tetap masih mau bertanya.
"Iya, kok kamu tau?" tanya Rianti
"Rina cerita. Katanya liat ayah sama bunda dateng kesekolah."
"Iya cuman ada urusan kecil aja."
"Soal apa?" tanya Revan penasaran.
"Enggak soal apa-apasih. Bunda cuman mau tanya aja kamu di sekolah nakal enggak, udah gitu doang. Eh ternyata anak bunda ini baik banget disekolah." Rianti mencubit pelan pipit gembul Revan. Gemas.
"Oh cuman gitu doang. Kirain mau ngapain." akhirnya rasaa penasaarannya itu terkuak juga.
"Van, kalau kamu ada masalah kamu bisa cerita sama ayah atau bunda. Atau sama abang-abang yang lainnya. Jangan dipendem sendiri." kata Galen menasehati Revan.
"Iya yah."
"Kamu mau cerita lagi gak?" tanya Rianti.
Revan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban tidak. "Enggak ada bun."
"Yaudah sekarang kekamar terus tidur."
Revan pun hanya mengangguk kecil. Lalu berjalan keluar kamar.
Bukan hanya Revan namun Galen dan Juga Rianti ikut berjalan mengikuti Revan keluar dari kamar.
Mereka bertiga berjalan kearah anak-anaknya yang sedang berkumpul.
"Loh bunda pikir lagi pada di kamar?" ujarnya kepada anak-anaknya.
"Apa ada masalah yah?" Tanya Abian kepada Galen.
Galen melirik kearah Abian. "Gak ada, cuman ada sesuatu saja yang harus ayah tanyakan sama Regan dan Revan. Itu doang. Oh iya Regan mana?" tanyanya. Galen tak menemukan Regan diantara anak-anaknya itu.
"Dia pamit kekamar mau tidur." jawab Ezio.
"Yaudah kalau gitu kalian juga istirahat sekarang ya?" titah Rianti.
Yang lebih muda pergi kekamarnya masing-masing. Sementara yang lebih tua duduk mengumpul bersama kedua orang tuanya.
"Ayah bunda?" panggil Ezio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜