19

343 11 2
                                    

Reynal mengajak abangnya itu untuk bergambung menghampiri teman-temannya yang sudah dateng sedari tadi.

"Temen-temen gue disana." ajak reynal kepada Ezio.

"Enggak kamu aja, bang zio tunggu disini." tolak ezio.

Reynal menyerit heran, "loh, ngapain disini?Kan biar sekalian gue kenalin juga lo ketemen-temen gue juga bang." Reynal tetap keukeuh ajak abangnya itu untuk ikut bergabung.

Mau tak mau ezio pun menurut saja. Reynal pun menarik tangan abngnya itu untuk ikut bergabung dengan teman-temannya. "Guys! Sorry telat." ujar reynal tiba-tiba.

Semua menatap kearah reynal dan ezio secara bergantian.

"Kenalin abang gue!" ujar reynal memperkenalkan ezio kepada teman-temannya.

"Hallo bang zio, kita teman kampus nya reynal. Gue angga." ujar angga menjulurkan tangannya sopan.

Ezio menerima uluran tangan tersebut. "Ezio."

"Gue andre bang, temen kampusnya reynal juga."

"Ezio."

Setelah semuanya berkenalan dengan ezio, reynal pun mengajak abangnya itu untuk duduk bersama. Namun situasi menjadi lebih canggung. Dan ezio menyadari semua itu. Dia pun berbisik kepada reynal. "Bang zio tunggu disana aja. Bang zio gak mau ganggu waktu kalian." ujarnya kepada reynal. Reynal melirik abangnya heran, kenapa?

"Bang zio awasin kamu disana. Jangan minum minuman yang beralkohol." tegasnya memperingati adiknya itu.

Reynal pun menurut saja. Ezio pergi meninggalkan reynal dan teman-temannya. Sedikit lebih menjauh agar mereka lebih rileks dan santai.

"Abang lo dingin banget." bisik angga kepada reynal.

"Tapi dia perhatian." ujar reynal bangga.

"Kenapa abang lo pergi?" heran andre. "Gue pikir dia bakal gabung disini sampe selesai?"

"Dia gak mau ganggu waktu kita. Dia ikut cuman mau awasin gue aja." jawab reynal santai.

"Gue pikir abang lo bakal stay disini bareng lo."

Reynal melirik kearah abangnya itu yang tengah memperhatikannya dari jauh. "Gue juga awalnya mikir gitu, tapi yaudalah. Mungkin dia takut kalau lu pada jadi canggung kalau ada dia disini."

"Iya sih, cuman gak enak aja gitu." timpal angga.

"Lo mau minum apa?" tanya andre menawarkan minuman.

"Chocolatos dingin tanpa alkohol!" jawab reynal seenaknya. Angga dan andre pun hanya tertawa saja mendengar ucapan reynal barusan.

Ezio bisa melihat kalau adiknya itu tengah asik mengobrol sambil tertawa bersama teman-temannya.

Bisa dibilang ezio sangat bosan berada di tempat ini. Namun karna dia ingin menjaga adiknya itu akhirnya dia pun Mau tak mau melawan rasa bosannya tersebut, takut adiknya itu tergoda dengan rayuan rayuan teman-temannya nanti.

Reynal terlihat sedang bergoyang sesuka hati berasam teman-temannya.

"Dia udah besar." lirihnya.

Ezio jadi ingat dengan reynal yang masih kecil yang selalu saja ingin ikut kemana pun dia pergi, namun sekarang giliran dia yang harus ikut kemana adik adiknya pergi untuk menjaga mereka semua.

Senyum kecil terlihat di bibir ezio. Tak lama ada seseorang datang menghampirinya.

"Loh ezio?"

Ezio menatap orang tersebut kaget???

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang