Reynal sudah sampai di puncak. Lebih tepatnya villa milik keluarganya Tari.
Mereka berlima pun masuk kedalam villa tersebut. "Assalamualaikum?"
"Puntenn!!!" kata Tari lagi.
"Waalaikum salam"
Taklama pintu villa pun terbuka lebar menampilkan bi Ratih yang merupakan orang suruhan Om nya untuk menjaga Villa tersebut.
"Eh neng Tari. Sudah sampai?" Kata Bi Ratih lemah lembut.
"Iya bi baru aja nyampe."
Bi Ratih mengangguk paham. Lalu mempersilahkan mereka untuk masuk.
"Silahkan masuk neng."
Mereka berlima masuk kedalam Villa tersebut. Terasa nyaman dan bersih. Villa titu juga terlihat luas.
"Silahkan duduk. Bibi buatkan minum dulu."
"Makasih bi." kata Reynal kepada Bi Ratih.
Mereka semua duduk di sofa. Lalu menatap kesekeliling villa.
"Enak juga villa om lu." kata Andrea kepada Tari.
"Iya. Gue juga udah lama sih gak kesini. Banyak yang berubah juga." Tari juga merasa kaget melihat villa Om nya yang teraasa berbeda.
"Mumpung jam segini. Gimana kalau kita langsung ngerjain tugas aja?"
"Buru-buru banget sih pak, baru juga nyampe." Angga tak setuju dengan ucapan Reynal. Pasalnya mereka benar-benar baru nyampe. Minum juga belum. Udah diajak ngerjain tugas saja.
"Yaudah kalau gitu. Gue cari tempat yang cocok aja dulu di luar."
"Mau gue temenin?" Tawar Tari.
"Gak usah. Gue cuman jalan keluar aja." Reynal bangkit dari duduknya lalu pergi keluar untuk melihat-lihat tempat yang pas.
"Udah biarin aja."
Reynal berjalan kearah taman kecil yang berada di Depan villa.
Tempatnya benar-benar terlihat asri. Udaranya juga segar. Jadi kepikiran untuk liburan bersama keluarganya di puncak. Pasti seru.
Tanpa Reynal sadari dia berjalan kearah kebun teh yang tidak jauh dari Villa omnya tari.
Begitu indahnya kebun teh tersebut. Dia sangat tertarik dengan keindahan puncak saat ini.
Tak sengaja tiba-tiba saja Reynal menabrak tubuh seseorang yang sedang berjalan. Hal tersebut mengakibatkan orang yang tak sengaja Reynal tabrak barusan pun terjatuh.
"Aduh." lirihnya.
"Sorry, sorry. Gue gak sengaja."
"Gak papa a, saya yang harus nya teh minta maaf." Kata orang tersebut merasa bersalah.
Reynal membantu membereskan daun teh yang berjatuhan di tanah. Membantu orang tersebut untuk berdiri lagi.
"Terimakasih a."
"Maaf ya. Gue gak liat kalau ada lu."
"Iya a, tidak apa-apa."
"Gue Reynal?" Reynal menyodorkan tangannya itu kepada orang di hadapannya. Berniat untuk mengajak kenalan.
"Saya Sri." balasnya.
"Sekali lagi sorry ya Sri. Gue gak sengaja."
Sri hanya mengangguk sebagai jawaban.
Taklama muncul Tari menghampiri Reynal dan Sri. Niat nya Tari ingin mengajak Reynal untuk minum karena dia belum minum dari tadi sampai.
"Loh Sri?" kata Tari kepada Sri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜