87

300 21 0
                                        

Pagi ini Revan tidak di izinkan untuk sekolah. Dia sih seneng-seneng aja gak sekolah. Dia bisa main game sepuasnya.

"Siapa yang jaga Revan di Rumah?" Tanya Abian kepada Adik-adiknya.

Setelah solat subuh tadi, Revan kembali tidur di kamar Ezio. Makanya pagi ini dia tidak ikut sarapan bersama.

"Gue bisa sih bang, cuman gue harus pergi bentar karena ada urusan." Sahut Riyan.

"Gue ada kelas pagi. Jadi gak bisa. Bang." Kata Reynal memberitahu.

"Aldi, juga ada meeting bang. Jadi kayanya gak bisa." Kata Aldi. Kini harapan Abian adalah Ezio. Bagaimana dengan dia?

"Kalau kamu Zi, gimana?" Tanya Abian.

"Zio ada Rekaman hari ini bang. Tapi kalau emang yang lain pada gak bisa yaudah. Biar Zio aja yang jagain." Akhirnya. Mau tidak mau Ezio juga yang harus turun tangan. Andai saja Rianti ada, pasti dia yang akan menjaga Revan.

Semalam saja waktu Galen dan Rianti di kasihtau kalau Revan sakit, mereka ingin cepat-cepat pulang karena khawatir.

Namun Abian meyakinkan kedua orang tuanya itu untuk jangan khawatir. Karena Revan tidak apa-apa kecuali kakinya saja.
Besok mereka baru bisa pulang.

"Bang, Gue nanti mau izin pulang telat. Mau main ke bengkel bang Bara sekalian service motor." Kata Regan sambil mengunyah makanannya.

"Jangan pulang sore banget." kata Ezio sedikit dingin.

"Iya, palingan juga jam 5an lah."

"Itu sore banget Regan." Sahut Aldi.

"Yaudah, jam Set5" final Regan.

"Jam 4." Kata Abian tak mau di bantah.

"Yaudah iya." Regan paling males kalau abang-abangnya itu lagi mode posesif kaya gini, padahal dia juga suka begitu tapi ya mau gimana lagi terima saja.

Tiba-tiba saja Aldi memberikan uang kepada Regan. Regan menatap Uang itu bingung. "Lu mau nyogok gue bang?" Tuduh Regan.

"Nyogok apaan? Emang kamu gak butuh buat bayar Service motor kamu?" Tanya Aldi.

Padahal Regan tidak minta tapi abangnya itu peka sekali memberinya uang. 
"Duitnya udah ada sih bang, tapi gak papa. Makasih." Regan mengambil cepat uang tersebut. Dia pun tersenyum senang kearah Aldi.

"Kamu punya uang dari siapa?" Tanya Riyan penasaran. Biasanya Regan akan selalu minta uang kepada yang lain kalau dia ingin service motor.

"Gue masih punya orang tua. Ya gue mintalah ke orang tua gue. Ayah yang ngasih." Jawab Regan dengan santainya.

"Kenapa minta ke Ayah? Kan bang Bian bilang, ayah ngasih kamu uang cuman buat bekal sekolah kamu aja. Kalau butuh apa-apa minta sama kita." Omel Abian menegur Regan.

"Gue disuruh Ayah. Bang Reynal juga dikasih buat service mobilnya sama Ayah." Ujar Regan memberitahu. Padahal Reynal sudah diam dari tadi. Tapi akhirnya kena juga ia.

Kini tatapan mereka tertuju kepad Reynal. Tolong jelaskan.

"Sumpah bang, Ayah yang nawarin. Jadi kemarin mobil gue mogok waktu mau kerumah sakit, terus kebetulan bunda Telfon. Bunda tanya gue ada dimana, gue bilang lagi nungguin orang bengkel, mobil mogok. Eh bunda malah bilang ke Ayah, terus di suruh Ayah buat Service mobilnya kebengkel. Di transfer deh uangnya." Jelas Reynal panjang lebar.

"Makanya Regan juga dikasih uang sama Ayah buat Service." Lanjut Reynal memberitahu.

"Yaudah sih bang, duit Ayah juga yang ngasih." Sahut Regan dengan santainya.

Pradigta (BTS Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang