Abian Baru saja keluar dari kamar pasiennya. Ia pun berjalan pergi menuju Ruangannya.
Saat berjalan di lorong Rumah sakit. Tak sengaja dia melihat Anak kecil yang tak asing baginya tengah duduk bersedih di sana.
Abian pun berjalan menghampiri Anak tersebut.
"Arum.." panggilnya.
Arum mendongkakan wajahnya menatap kearah Abian. "Om Dokter.." balasnya.
"Loh, kamu lagi ngapain sayang. Kok sendirian? Bundanya mana?" Abian duduk di dekat Arum sambil mengusap pelan Rambut anak tersebut.
"Bunda lagi jagain Nenek." Jawabnya apa adanya.
"Terus kamu ngapain disini? Bunda kamu tau kamu ada disini?"
Arum hanya menggeleng saja sebagai jawaban. "Om Dokter ingat Ulang Tahun Arum tidak?" Abian tak mengerti dengan pertanyaan Arum barusan. Mereka kan baru bertemu beberapa hari yang lalu, bagaimana bisa Abian tau hari ulang tahunnya.
"Memangnya kenapa?"
"Bunda sama Nenek gak inget ulang Tahun Arum.. Arum sedih.." Cicitnya.
"Memang kapan Ulang Tahun kamu sayang?" Tanya Abian penasaran.
"Besok! Arum mau tiup lilin kaya temen-temen. Arum juga mau kado dari Bunda sama Nenek kaya dulu. Tapi sekarang mereka gak inget."
Abian mengusap pelan kepala Arum. Lalu tersenyum setelahnya. "Arum mau kado apa? Biar om dokter belikan? Bagaimana?" Tawar Abian.
Mata Arum berubah menjadi berbinar. Sepertinya anak itu suka. "Arum mau bonekaaa om doker. Boleh tidak?"
"Tentu boleh. Nanti besok om dokter belikan."
"Janji?" Arum menunjukan jari kelingking mungilnya meminta Abian agar mau berjanji kepadanya.
"Janji."
Setelah itu, Abian memangku Arum untuk mengajaknya kembali kepada Bundanya.
Benar saja disana Aisyah tengah mondar-mandir seperti orang kebingunga.
"Aisyah.." panggil Abian kepadanya.
"Bundaaaaaa" Arum melebarkan Tangannya seolah dia meminta bundanya untuk memangkunya.
"Sayang nak. Kamu darimana sih, huh? Bunda khawatir sama kamu sayang." Aisyah merasa lega sekarang karena Arum baik-baik saja.
"Bundaaa om dokter janji mau beliin aisyah boneka." Katanya begitu antusias.
"Boneka?" Ulangnya bertanya memastikan.
Abian hanya mengangguk kecil. "Sayang kamu masuk ya, nenek nyariin kamu. Bunda mau ngobrol dulu sebentar sama om Dokternya." Arum hanya menurut saja. Lalu berjalan masuk kedalam Ruangan.
Tinggal Aisyah dan juga Abian disana. Mereka pun duduk di kursi panjang depan Ruangan tersebut.
"Maaf dokter sebelumnya. Kenapa tiba-tiba Dokter ingin membelikan boneka untuk Arum?" Sebenarnya Aisyah merasa tak enak dengan Dokter Bian yang saudah banyak membantunya.
"Kebetulan saya tidak sengaja melihat Arum duduk sendirian dilorong sana. Dia sedih katanya Bundanya dan Neneknya lupa kalau besok dia Ulang Tahun. Maka dari itu, saya ingin memberikan Arum kado Boneka." Jelas Abian.
Aisyah seketika ingat kalau besok memang Hari ulang tahun anaknya—Arum.
"Saya lupa kalau besok dia Ulang tahun. Beberapa hari ini saya terlalu fokus sama ibu saya. Makanya saya lupa hal seperti ini." Aisyah merasa bersedih karena tidak mengingat hari lahir anaknya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/321835762-288-k15825.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pradigta (BTS Lokal)
Fanfictionhanya menceritakan kisah keluarga yang penuh kasih sayang satu sama lain tanpa membedakan satupun💜